Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kekurangan sel darah merah atau biasanya disebut anemia adalah kejadian di mana hemoglobin dalam darah yang bertugas mengangkut oksigen dalam kondisi rendah. Karena itu tubuh akan kekurangan oksigen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hemoglobin adalah protein yang terdapat dalam sel darah merah dan membawa zat besi. Zat besi inilah yang menampung oksigen serta membuat hemoglobin sebagai komponen penting dari darah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu gejala anemia yaitu kelelahan dan sesak napas. Hal itu dikarenakan organ tidak mendapatkan kebutuhan oksigen yang cukup untuk bekerja sebagaimana mestinya.
Dilansir dari my.cleveandclinic.org, dua miliar orang di dunia atau lebih dari 30 persen total polusi di bumi mengalami anemia. Di Amerika Serikat, anemia adalah kondisi darah yang paling umum. Diperkirakan tiga juta orang Amerika mengalami anemia.
Tanda dan gejala anemia berbeda tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan anemia. Dilansir dari mayoclinic.org, berikut beberapa gejala umum yang menjadi tanda anemia:
- Kelelahan
- Kelemahan
- Kulit pucat atau kekuningan
- Detak jantung tidak teratur
- Sesak napas
- Pusing atau sakit kepala ringan
- Nyeri dada
- Tangan dan kaki dingin
- Sakit kepala
Selain memberikan efek lelah dan kedinginan, anemia dapat mempengaruhi rapuhnya kuku dan kerontokan rambut. Selain itu dapat pula berkurangnya indera perasa dan telinga berdenging.
Berbagai jenis anemia dapat menyebabkan masalah serius lainnya. Orang dengan anemia sel sabit sering mengalami komplikasi jantung dan paru-paru.
Selain itu, bila anemia tak diobati dapat menyebabkan aritmia atau detak jantung tidak teratur, pembesaran jantung, bahkan gagal jantung. Penderita juga beresiko lebih besar terkena infeksi dan menjadi depresi.
Anak-anak yang mengalami anemia dapat pula mempengaruhi terlambatnya perkembangan keterampilan motorik dan masalah dalam memahami pelajaran.
Selain itu pada orang dewasa anemia memiliki dampak yang lebih besar dalam menyebabkan kebingungan atau depresi. Kelemahan dapat membuat sulit berjalan. Bila tidak diobati anemia bahkan dapat memperpendek umur.
Pada ibu hamil, kekurangan zat besi dapat meningkatkan kemungkinan kelahiran prematur. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang lahir dari ibu dengan zat besi rendah berisiko lebih tinggi lahir dengan berat badan rendah. Oleh karena itu banyak wanita hamil mengonsumsi pil zat besi untuk mencegah kekurangan sel darah merah.
ANNISA FIRDAUSI