Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Munculnya komunitas Vegan pertama kali di Attic Club, London pada awal November 1940an. Dihadiri oleh Donald Watson, Elsie B. Shrigley, Fay K. Henderson, Alfred Hy Haffenden, Paul Spencer, dan Bernard Drake.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komunitas ini menjelaskan bahwa mereka menolak penggunaan hewan untuk tujuan apapun. Bukan hanya untuk digunakan dalam makanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Watson menulis pada 1947, vegan menolak mitos bahwa kehidupan manusia bergantung pada eksploitasi makhluk-makhluk hidup yang perasaannya sama dengan perasaan kita. Dari 1948 Buletin Vegan menganjurkan hidup tanpa eksploitasi. Lalu tahun 1951 terbit lah definisi dari veganisme sebagai doktrin bahwa manusia harus hidup tanpa eksploitasii hewan.
Kemunculan masyarakat vegan pertama kali ada di Amerika Srikat, 1948 oleh Catherine Nimmo dan Rubin Abramowitz di California, Amerika Serikat.
Hingga pada 1960an dan 1970an, muncul pula gerakan makanan vegan sebagai bagian dari tandingan budaya di Amerika Serikat. Berfokus pada kekhawatiran tentang diet, lingkungan, dan ketidakpercayaan terhadap produsen makanan.
Sumber: https://gaya.tempo.co/read/1268328/sejarah-vegan-kisah-komunitas-vegan-yang-kumpul-sejak-1944
Melansir dari vegansociety, perkumpulan vegan pertama kali didaftarkan sebagai badan amal pada Agustus 1964. Akan tetapi asetnya kemudian dipindahkan ke badan amal baru ketika organisasi tersebut menjadi perseroan terbatas pada Desember 1979.
Pun untuk pola makan penganut vegan tak lain ialah semua jenis kacang-kacangan, sayuran, biji-bijian, buncis, dan kacang-kacangan. Pun untuk aksesoris, pakaian , dan perlengkapan mandi para vegan menghindari eksploitasi hewan.
Pun unuk hiburan, mereka juga tak ikut mendatangi kebun binatang, akuarium, serta balap anjing dan kuda.
ELLYA SYAFRIANI | MITRA TARIGAN
Pilihan editor: 5 Makanan Vegan yang Elegan Hidangannya