Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Jangan Anggap Remeh! Ini 8 Bahaya Kecoak bagi Kesehatan Manusia

Sebaiknya tidak menganggap remeh kecoak.

25 November 2024 | 15.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kecoak yang kerap dianggap serangga menjijikkan juga menyimpan potensi ancaman bagi kesehatan. Kehadirannya di dalam rumah bisa membawa berbagai risiko serius. Berikut adalah delapan bahaya yang ditimbulkan kecoak bagi kesehatan manusia.

1. Asma

Kecoak dan penyakit asma memiliki kaitan erat. Hubungan ini pertama kali ditemukan pada tahun 1943, ketika pasien mengalami ruam setelah kulit mereka tersentuh oleh kecoak. Menurut American College of Allergy, Asthma & Immunology, air liur, kotoran, dan kulit kecoak dapat memicu asma serta reaksi alergi lainnya.

Kecoak dapat menyebabkan asma karena tubuhnya mengandung protein tertentu yang berfungsi sebagai alergen bagi sebagian orang. Ketika partikel kecil dari tubuh kecoak tersebar di udara dalam ruangan, protein tersebut dapat terhirup, sehingga memicu serangan asma pada individu yang sensitif.

2. Salmonellosis

Bakteri Salmonella yang dibawa oleh kecoak dapat menyebabkan salmonellosis, sebuah penyakit pada manusia dengan gejala menyerupai keracunan makanan. Kecoak diketahui mengumpulkan bakteri ini dengan memakan makanan yang telah terkontaminasi. Salmonella dapat bertahan dalam sistem pencernaan kecoak selama lebih dari satu bulan dan dikeluarkan melalui muntahan maupun kotorannya.

Gejala pada manusia biasanya muncul dalam 12 hingga 72 jam setelah terinfeksi, meliputi diare, demam, dan muntah, serta gejala lainnya. Pemulihan umumnya terjadi dalam waktu empat hingga tujuh hari, sering kali tanpa memerlukan perawatan medis selain mengganti cairan tubuh yang hilang.

3. Kolera

Kolera adalah penyakit diare akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Penyakit ini paling sering ditemukan di negara-negara berkembang atau di wilayah dengan sanitasi dan pengelolaan lingkungan yang buruk. Penularan biasanya terjadi melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Jika kecoak terpapar bakteri ini, mereka dapat menyebarkannya melalui kotoran dan muntahan, yang berpotensi mencemari makanan dan permukaan. Menurut WHO, setiap tahun diperkirakan terjadi antara 1,4 juta hingga 4,3 juta kasus kolera di seluruh dunia, dengan angka kematian mencapai 28.000 hingga 142.000 jiwa.

4. Tifus

Demam tifoid, atau yang lebih dikenal sebagai tifus, adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini dapat menjadi salah satu sumber penyakit yang ditularkan oleh kecoak melalui kontaminasi makanan atau minuman.

5. Disentri

Disentri adalah salah satu penyakit yang umum disebabkan oleh kecoak. Penyakit ini merupakan jenis gastroenteritis yang ditandai dengan diare berdarah. Penyebab disentri terbagi menjadi dua: disentri basiler (shigellosis) yang disebabkan oleh bakteri Shigella dan disentri amuba (amoebiasis) akibat parasit Entamoeba histolytica.

Penyakit ini biasanya menyebar melalui kebersihan tangan yang buruk serta konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejalanya meliputi diare berdarah dan berlendir, kram perut, mual, muntah, dan demam tinggi. Sebagian besar kasus bersifat ringan dan pulih dalam waktu sekitar satu minggu tanpa memerlukan perawatan medis.

6. Keracunan makanan

Kecoak mampu bertahan hidup dengan memakan hampir apa saja, termasuk sampah, tanaman dan hewan yang sudah mati, feses, lem, sabun, kertas, kulit, serta berbagai jenis kotoran. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika kecoak dapat menjadi pembawa berbagai bakteri penyebab penyakit, seperti Salmonella, Staphylococcus, dan Streptococcus. Selain mencemari makanan, kecoak juga dapat menyebarkan bakteri tersebut melalui permukaan perabot rumah tangga, seperti gelas, piring, dan lainnya.

7. Gangguan pencernaan

Air liur kecoak diketahui memiliki potensi berbahaya bagi kesehatan manusia. Kecoak mampu membawa sekitar 33 jenis bakteri di tubuhnya, termasuk patogen berbahaya. Penelitian menunjukkan bahwa bakteri Pseudomonas aeruginosa dapat berkembang biak secara signifikan dalam usus kecoak. Kondisi ini dapat memicu berbagai penyakit, seperti infeksi saluran kemih, gangguan pencernaan, hingga sepsis atau keracunan darah.

8. Reaksi alergi

Kecoak merupakan salah satu sumber alergen yang sering ditemukan di dalam ruangan. Alergen tersebut terdapat pada kotoran, tubuh, telur, dan air liur kecoak, yang dapat memicu berbagai reaksi alergi. Gejala yang mungkin muncul meliputi bersin, gatal pada kulit, ruam, dermatitis, pembengkakan kelopak mata, mata berair, hingga infeksi pernapasan yang serius.

SHARISYA KUSUMA RAHMANDA | RINDI ARISKA

Pilihan Editor: Populasi Meningkat, Kecoak Semakin Kebal Insektisida

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus