RUGI betul jadi perokok pasif. Enaknya rokok tak dinikmati, tapi dampak buruk asap harus ditelan mentah-mentah. Menurut riset mutakhir, jantung dan paru-paru orang sehat yang ada di ruangan penuh asap rokok bisa berubah irama. Perubahan ini nantinya berpotensi mengundang berbagai jenis penyakit jantung.
Riset tersebut digelar oleh Arden Pope III, ilmuwan yang mendalami penyakit karena pencemaran udara, dari Brigham Young University, Utah, Amerika Serikat. Pope merekrut 16 responden sehat walafiat yang berusia 21-76 tahun. Para responden diminta duduk di ruang tunggu bandar udara yang penuh asap rokok selama dua jam. Kemudian, juga selama dua jam, responden pindah ke ruangan yang bersih dari asap rokok. Kegiatan ini diulang sampai beberapa kali dalam sehari.
Selanjutnya, Pope mengukur berbagai parameter, antara lain kualitas darah, fungsi jantung, dan fungsi paru-paru sebelum, selama, dan sesudah responden menghirup asap. Pengukuran dilakukan saat responden beraktivitas seperti makan, minum, dan duduk diam.
Hasilnya, seperti dimuat dalam edisi terbaru Environmental Health Perspectives, kualitas darah dan seluruh fungsi paru-paru plus jantung responden menurun setelah terpapar asap rokok. Arus aliran darah, misalnya, melambat setelah mereka 30 menit berada di ruangan berasap rokok. Indikator heart rate variability (HRV), yang menunjukkan keluwesan jantung merespons perubahan lingkungan, juga merosot. Bila berlanjut, kondisi ini bisa mengarah pada penyakit jantung, Jadi, jangan pernah mau menjadi perokok pasif.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini