TEMPO.CO, Jakarta - Ketika Anda ingin memuaskan dahaga, umumnya Anda tidak mencari secangkir kopi atau teh hangat. Namun, sebenarnya minuman berkafein ini tidak menyebabkan seseorang dehidrasi, kata ahli kesehatan.
Profesor klinis kedokteran keluarga dari David Geffen School of Medicine, University of California Los Angeles, Dr Daniel Vigil, tak menampik kafein menyebabkan ginjal Anda terpapar banyak natrium dan air dari tubuh.
Baca: Heboh Transgender: 4 Ciri Ini, Bisakah Jadi Penandanya?
Ilustrasi kopi. shutterstock.comAnda sering buang air kecil dan karena itu kehilangan banyak cairan, maka logis jika Anda berpikir bisa mengalami dehidrasi. Tetapi sebenarnya tidak seperti itu.
"Ketika Anda minum secangkir kopi atau segelas es teh, berarti Anda memasukkan volume cairan [kafein]. Anda tidak akan kehilangan lebih banyak cairan melalui air seni daripada yang Anda minum dengan menkonsumsi minuman berkafein. Tubuh Anda mampu menyerap cairan sebanyak yang dibutuhkan dan mengusir sisanya," kata Vigil.
Baca juga:
David Beckham Mengaku Suka Konsumsi Guilty Pleasure, Apa Itu?Wedang Uwuh: Kuliner yang Hampir Punah, Beda dengan Bir Pletok?Menurut Vigil, kopi dan teh "dapat dan seharusnya" dihitung ke dalam asupan delapan cangkir air sehari-hari Anda.
Dan jika Anda merasa sakit kepala atau gejala lain di pagi hari, maka kemungkinan dehidrasi bukan penyebabnya.
Vigil mengatakan, hal ini mungkin karena Anda sensitif terhadap kafein - atau dehidrasi karena alasan yang tidak ada hubungannya dengan kebiasaan minum
kopi atau
teh Anda. Demikian seperti dilansir Time.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini