Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Jangan Takut Makan Telur dan Ayam meski Muncul Kasus Flu Burung

Masyarakat tak perlu takut mengonsumsi daging unggas seperti ayam serta produk turunannya, seperti telur, di tengah kewaspadaan pada kasus flu burung.

2 Maret 2023 | 21.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi putih dan kuning telur. pixabay.com/Baljeet Singh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter hewan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), M. Th. Khrisdiana Putri, meminta masyarakat tak perlu takut mengonsumsi daging unggas seperti ayam serta produk turunannya, seperti telur, di tengah kewaspadaan terhadap kasus flu burung di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Avian influenza ini meskipun disebut sebagai zoonotic, ini bukan foodborne disease, jadi bukan penyakit tular-makanan," kata Khrisdiana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Transmisi virus flu burung bisa melalui feses atau kotoran dan cairan nasal unggas yang sakit. Meski begitu, hingga saat ini masih menjadi perdebatan apakah kontak langsung dengan feses dan cairan tersebut dapat menyebabkan manusia langsung tertular.

Walaupun virus flu burung bukan dikategorikan penyakit yang ditularkan melalui makanan, Khrisdiana tetap mengimbau masyarakat memproses daging unggas dengan pemasakan yang baik dan jangan dikonsumsi setengah matang. Jalan yang paling baik, pilihlah unggas yang sehat untuk dikonsumsi.

"Ketika kita memasak daging dengan baik, handling dengan baik, jadi terutama pada saat dimasak, harus dimasak dengan matang, disampaikan tidak ada bahaya yang bisa menyertai," jelasnya. "Masalahnya hanya adalah ketika kita handling ayam yang hidup, sebelum dilakukan penyembelihan, sampai ketika kita memasaknya." 

Telur aman dikonsumsi
Pada produk telur, ia juga mengingatkan mencuci terlebih dulu untuk menghilangkan sisa feses yang mungkin menempel pada kulitnya. Masyarakat juga tak perlu khawatir makan daging unggas dan telurnya sebab para peternak di Indonesia umumnya sudah andal dalam mengawasi produk-produknya dan tidak akan memasarkan produk hewan yang sakit untuk dikonsumsi. 

Apalagi, para peternak sudah memiliki pengalaman setelah flu burung merebak pada 2003 sehingga mereka terbiasa melakukan upaya preventif. Jika mendapati hewan yang sakit maka biasanya peternak akan langsung mengisolasi hewan tersebut dan produk yang berasal dari hewan sakit tidak dikeluarkan.

"Sehingga ini yang saya rasa menjadi jaminan kita bahwa apa yang beredar di pasar ini berasal dari hewan yang sehat. Jadi, jangan takut makan ayam dan juga telur," sarannya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus