Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di zaman modern ini, microwave telah menjadi peralatan elektronik yang sangat membantu urusan menyiapkan makanan, dari sekedar memanaskan atau mematangkan makanan olahan atau siap saji. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaannya agar aman. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah wadah makanan. Wadah makanan yang salah akan menyebabkan korsleting.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Banyak yang bisa dimasukkan ke dalam microwave tapi banyak pula yang tak boleh. Sebaiknya tak memasukkan material berikut dan pindahkan ke wadah makanan jenis lain," jelas para pakar di produsen peralatan rumah tangga Whirlpool kepada Express. Berikut jenis material yang tak boleh dimasukkan ke dalam microwave.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Styrofoam
Beberapa jenis styrofoam aman buat microwave tapi hanya yang ada labelnya. Jika tidak berlabel aman masuk microwave, lebih baik jangan masukkan.
Wadah plastik
Beberapa jenis kontainer aman buat microwave tapi ada juga yang tidak. Pakar menyebut kemasan sekali pakai seperti wadah plastik yogurt, keju cottage, atau lainnya tak boleh dimasukkan ke microwave. Jangan pula memasukkan wadah plastik retak, lama, atau warnanya bisa luntur.
Metal
Apapun yang terbuat dari besi stainless, baja, tembaga, atau metal lain yang berlabel tak boleh masuk microwave. Metal bisa memicu panas berlebih di dalam dan menyebabkan kebakaran. Bagaimana dengan kertas timah? Secara teknik sebenarnya boleh saja namun bentuknya harus serata mungkin.
"Kerutan dan gumpalan bisa menyebabkan sambaran listrik ke seluruh permukaan keras, berpotensi merusak microwave dan menyebabkan kebakaran," jelas pakar.
Karton
Piring kertas dan tisu dapur boleh masuk microwave tapi tidak demikian dengan kemasan karton karena mungkin mengandung lem, lilin, dan material lain yang dapat mengganggu keamanan microwave. "Beberapa kemasan karton bahkan punya pegangan metal yang dapat menimbulkan percikan listrik dan menyebabkan kebakaran," papar pakar.