Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah resmi melantik seluruh Menteri Kabinet Kerja Jilid II di Istana Negara pada Rabu, 22 Oktober 2019, pukul 10.30 WIB. Sebelumnya, para calon menteri diminta untuk tiba di Istana pukul 07.00 WIB dengan pakaian batik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Siti Nurbaya Bakar, yang kembali menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mengatakan bahwa pakaian senada itu diimbau oleh Jokowi. “Iya memang disuruh pakai batik," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak heran, mulai dari Prabowo Subianto, Mahfud MD, Erick Thohir, Wishnutama, Sri Mulyani, hingga ke-30 menteri lain pun menggunakan batik. Motif dan warna yang dipilih juga beragam. Ada yang menggunakan motif parang barong, garuda, parang dan berbagai warna seperti merah, biru, dan coklat.
Erick Thohir, Tjahjo Kumolo, Basoeki Hadimoeljono, dan I Gusti Ayu Bintang Darmawati tiba di Kompleks Istana Kepresidenan jelang pengumuman resmi menteri Kabinet Jokowi Jilid II, Jakarta, 23 Oktober 2019. TEMPO/Ahmad Faiz
Lantas, apa makna dari batik yang serentak digunakan itu? Perancang busana Boyonz Ilyas mengatakan bahwa setiap motif batik memiliki esensinya masing-masing.
“Tidak sama. Misalnya parang, itu menunjuk senjata yang berarti kekuasaan,” katanya.
Namun, secara umum batik menggambarkan ciri khas Indonesia yang kaya dengan makna dan filosofi. Boyonz menjelaskan sebagaimana namanya, batik adalah mengemban titik.
“Yang secara filosofis berarti padat karya, sebab membatik memang membutuhkan serta melibatkan banyak tenaga kerja,” ungkapnya.
Selain itu, membatik juga bisa berarti mbabate teko sitik. Boyonz mengatakan bahwa hal tersebut menunjuk kesabaran yang luar biasa dari aktivitas membatik.
“Sumber kerjanya juga dari kata hati,” ujarnya.