Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kangen yang Bukan Rindu

Kangen water atau air dengan pH basa tengah menjadi tren. Sejumlah ahli ragu terhadap manfaatnya.

10 November 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang pria meletakkan sebuah mesin di sebelah wastafel. Pipa untuk memasukkan air ke alat itu disambungkan ke keran. Ketika tombol daya ditekan, mesin mengeluarkan suara: "Power on, kangen water nine point five." Lampu hijau pun menyala di bagian yang bertulisan "Drink pH 9.5". Itu maknanya air keran siap diproses menjadi kangen water, air dengan derajat basa 9,5. "Air ini akan mendetoksifikasi, artinya akan membersihkan seluruh tubuh Anda dari racun," kata pria dalam video berjudul Enagic Kangen Water SD501 yang diunggah oleh Kangen TV1 di YouTube itu.

Alat buatan Enagic USA Inc itu kini sedang diminati di Indonesia. Menurut Donny Satiya, distributor independen Kangen Water Indonesia, sejak mesin kangen water diperkenalkan tiga tahun lalu, jumlah peminatnya melonjak. Permintaannya hingga 400 mesin tiap bulan, naik dua kali lipat dari angka penjualan pada tahun pertama. Padahal harganya tidak murah: Rp 24,5-70 juta per unit. Satu menit, alat itu bisa memproses dua liter air. "Air ini bukan obat," ujar Donny. Toh, alat itu sudah telanjur dipopulerkan sebagai "mata air ajaib". Air yang keluar dari alat itu diklaim bisa membuat peminumnya tidur lebih nyenyak, energinya meningkat, dan racun enyah dari tubuhnya. Mereka yang tidak mampu memiliki alatnya bisa membeli air kangen karena banyak pemilik alat yang menjual airnya.

Bahkan kini air alkali (basa) sudah tersedia dalam botol. Salah satunya adalah Total 8+ dari PT Tirtamas Lestari. Dalam jawaban surat elektronik yang diterima Tempo, air minum dalam kemasan ini adalah air mineral dengan pH di atas 8 (basa). Produksinya dengan teknologi Jepang yang menggunakan mesin mirip dengan mesin ka­ngen water. Produsen Total 8+ mengklaim air produksi mereka sangat cocok untuk penderita maag karena sifat basanya dapat menurunkan keasaman pada lambung.

Kangen water bukan berarti air rindu. Kangen berasal dari bahasa Jepang yang berarti era baru. Pada 1965, ketika ekonomi Jepang sedang meroket dan penduduknya tergila-gila pada kesehatan, pemerintah negeri itu memulai penelitian untuk mencari air berkhasiat. Pada 1980-an, Departemen Kesehatan Jepang mengumumkan hasil penelitian bahwa air dengan ion atau air alkali memberi manfaat begitu besar pada kesehatan. Begitu besarnya manfaat yang dipercayai membuat mereka menamainya air era baru.

"Tidak ada proses kimia dalam pembuatannya," kata Donny. "Yang ada hanyalah elektrolisis air. Air disetrum dan diubah bentuknya," pria 34 tahun ini menambahkan. Dengan sifat yang sudah menjadi basa, perlahan air kangen menggantikan cairan tubuh yang terlalu asam. Tubuh bersifat asam karena pola makan dan gaya hidup. Dalam buku tulisan Robert O. Young berjudul The pH Miracle for Weight Loss: Balance Your Body Chemistry, ­Achieve Your Ideal Weight dijelaskan bahwa konsumsi berlebih protein hewani dan soda serta kebiasaan merokok bisa membuat tubuh memiliki keasaman lebih tinggi.

Dikatakan bahwa air kangen dapat memperlambat proses penuaan sel tubuh serta mencegah terjadinya kerusakan gigi dan tulang. Air alkali juga diklaim akan menetralkan tingkat keasaman (pH) darah sehingga menormalkan aliran darah, lebih efektif untuk masuk ke sel tubuh, dan lebih cepat menghidrasi tubuh.

Namun klaim itu diragukan sejumlah ahli. Menurut ahli gizi Emilia Achmadi, segala promosi keampuhan air dengan pH di atas 8—seperti bisa menyeimbangkan kondisi asam basa di seluruh tubuh—hanya isapan jempol. "Saya bilang itu pseudo science, ilmiah yang pura-pura," katanya. "Mereka tidak menipu, tapi tidak memberikan aspek yang benar," dia melanjutkan. "Belum terbukti secara ilmiah berdasarkan penelitian," ucap Ketua Indonesian Hydration Working Group Saptawati.

Lalu bagaimana dengan klaim detoksifikasi? Menurut profesor gizi dari Institut Pertanian Bogor, Hardinsyah Ridwan, sebenarnya detoksifikasi bisa dilakukan dengan meminum air biasa. "Konsumsi air yang cukup membuat metabolisme tubuh bekerja dengan baik," ujar Hardinsyah. Banyak keluhan kesehatan timbul sebenarnya disebabkan oleh hal sepele: kurang minum air. Maka untuk mengatasinya cukup minum air sesuai dengan kebutuhan.

Saptawati pun setuju bahwa keadaan normal tubuh hanya membutuhkan air mineral alami. Menetralkan keseimbangan asam basa bisa dilakukan dengan mengkonsumsi sayur dan buah, yang memang membawa unsur basa. Yang terpenting adalah pola makan yang seimbang, artinya cukup serat, air minum, dan variasi bahan pangan dalam satu porsi sajian. Sejatinya air yang dibutuhkan oleh manusia, kata Saptawati, adalah air hipotonik atau air mineral alamiah.

Kalau mau minum air yang memiliki pH basa alamiah, menurut Hardinsyah, kita bisa mengkonsumsi air kelapa tua. Bahkan, di dalam air kelapa, kita bisa mendapatkan tambahan mineral magnesium dan potasium. Atau kita bisa minum air yang disimpan dalam kendi tanah liat. "Orang-orang tua zaman dulu sudah melakukannya," ujar Ketua Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan Indonesia ini.

Bahkan basa yang berlebihan memiliki efek negatif—meski tidak terlalu menakutkan. Hardinsyah mengatakan konsumsi air basa yang berlebihan akan memperberat kerja lambung. "Lambung, yang menciptakan suasana asam dalam penghancuran makanan, harus mengeluarkan ekstra asamnya untuk menetralisasi air dengan pH tinggi," katanya. Karena itu, kalaupun ingin mengkonsumsi air tersebut, Hardinsyah menyarankan agar tidak terlalu sering. "Sesekali tidak apa," ujar guru besar ilmu gizi ini.

Air minum yang beredar saat ini, Emilia menjelaskan, berada di kisaran pH 6,5-8,5. Itu tidak terlalu jauh dari derajat asam-basa normal, yaitu pH 7. Standar tersebut jua yang dipakai air minum dalam kemasan. Air yang terlalu asam memiliki sifat korosif. Bisa dilihat pada bahan dengan material besi yang disimpan pada air asam akan mudah berkarat. Sifat yang menggerogoti ini, kata dia, bisa terjadi pada manusia dengan ditandai oleh pengeroposan tulang. Adapun konsumsi air yang terlalu basa bisa dilihat dari timbulnya kerak di rongga mulut.

Meski risiko kesehatan akibat mengkonsumsi air dengan pH basa tidak terlalu mengkhawatirkan, Emilia menganggap itu tak perlu. "Mereka melakukan hal berlebihan untuk kesia-siaan, membayar terlalu besar untuk sesuatu yang tak jelas juntrungannya," ujarnya. "Tidak ada yang namanya obat ajaib," dia melanjutkan. Demikian juga tak ada mata air ajaib.

Dianing Sari


Air alkali (basa)

Air alkali diklaim akan menetralkan tingkat keasaman (pH) darah sehingga menormalkan aliran darah, lebih efektif untuk masuk ke sel tubuh, dan lebih cepat menghidrasi tubuh. Namun klaim itu diragukan sejumlah ahli.

Proses Pembuatan Kangen Water

  • Air keran siap diproses menjadi kangen water
  • Tidak ada proses kimia dalam pembuatannya. Yang ada hanyalah elektrolisis air. Air disetrum dan diubah bentuknya menjadi basa.
  • Air yang keluar dari alat itu diklaim bisa membuat peminumnya tidur lebih nyenyak, energinya meningkat, dan racun enyah dari tubuhnya. Kangen water: derajat basa 9,5.

    Klaim Sejumlah Ahli

  • Air minum yang beredar saat ini, berada di kisaran pH 6,5-8,5. Itu tidak terlalu jauh dari derajat asam-basa normal, yaitu pH 7.
  • Air yang memiliki pH basa alamiah adalah air kelapa tua atau air yang disimpan dalam kendi tanah liat.
  • Konsumsi air basa yang berlebihan akan memperberat kerja lambung.
  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus