Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kasus Ade, Awas

Ratusan ekor anjing dibunuh selama th 1978 di Padang & Tasik. Ade Jaelani yang digigit anjing, meninggal karena tidak disuntik anti rabies. Anjing liar di bunuh dengan umpan daging campur racun strinin.(ksh)

27 Januari 1979 | 00.00 WIB

Kasus Ade, Awas
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
ANJING mengamuk di Jawa Barat dan Sumatera Barat. Di Kabupaten Tasikmalaya, 5 dari 23 kecamatan dinyatakan dalam cengkeraman wabah rabies (penyakit anjing gila). Sedikitnya sudah 55 orang jadi korban gigitan anjing dan masuk rumahsakit. Dua orang meninggal tak tertolong. Sedangkan di Sumatera Barat, meskipun belum ada laporan tentang korban, tapi sudah 300 ekor anjing yang dibunuh di kota Padang saJa selama tahun 1978. Di Tasik 256 ekor dibunuh dalam setengah tahun belakangan ini. Akibat gigitan anjing gila bisa dibayangkan dari kasus Ade Jaelani. Anak Tasik ini Juli lalu membantu orangtuanya memasak di dapur. Tiba-tiba seekor anjing menyerbu dan menggigit tangannya. Lukanya diobati oleh seorang mantri, sedang anjing itu ditangkap penduduk dan dibunuh. Ade Jaelani kemudian merasa pilek. Tapi ia bisa disembuhkan dengan Bodrex. Nopember, suhu badannya sekonyong-konyong melonjak. Kepalanya pusing. Ade meronta-ronta. Ketika segelas air disodorkan kepadanya, ia malahan ketakutan dan menggigil. Sesudah dengan mantri tak ertolong, Ade dibawa ke rumahsakit Tasikmalaya. Ia semakin gelisah. Kadang badannya kejang dan bola matanya berputar-putar. Sedang mulutnya berbuih. Sesudah tiga hari terbaring di Tasikmalaya, anak itu diputuskan dokter supaya dibawa ke Bandung. Ketika mau diberangkatkan ke Bandung, ia sudah tiada. Andainya segera dibawa ke Bandung dengan suntikan anti-rabies, mungkin ia masih tertolong. "Masyarakat masih menganggap enteng penyakit ini. Tak tahu kalau berbahaya dan bisa berakibat fatal," kata drh Yaya Cahya, kepala dinas peternakan Kabupaten Tasikmalaya. Dinas Peternakan Tasikmalaya kini melancarkan tindakan pencegahan berupa penyuntikan. Sebanyak 3.000 ekor anjing yang terdapat di kota Tasikmalaya dan hampir 15.000 yang tersebar di kabupaten itu akan digilir untuk disuntik. Malam hari hewan itu dilarang berkeliaran. Kalau toh masih ada, itu artinya anjing liar dan akan dibunuh. "Karena rabies banyak menjangkiti anjing-anjing liar dan lapar," kata Yaya Cahya. Pembunuhan anjing liar itu dilakukan dengan racun strinin. Daging dibubuhi racun dan diumpankan ke anjing. Dalam 2 menit anjing sudah mati. Tapi apa yang terjadi di Padang bisa membuat orang gusar. Racun yang dicampur ke dalam kue ternyata dibuang di jalan begitu saja. Seorang laki-laki, Lai namanya, memungut dan memakan kue itu. Kontan ia kejang dan pingsan. Dibawa ke rumahsakit, ia masih tertolong. Sehari setelah Lai sadarkan diri, para petugas rumahsakit sempat repot dibuatnya. Setiap kali ditanya, ia tak pernah menjawab. Ternyata ia orang gila.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus