Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menghadiri upacara peringatan HUT RI ke-74 di Istana Negara, Jakarta, Sabtu, 17 Agustus 2019. Sehari sebelumnya, ia menghadiri Sidang Tahunan MPR RI mengenakan kebaya berwarna hijau rancangan desainer Didiet Maulana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kali ia ia tampil mengenakan kebaya berwarna merah yang diberi nama kebaya Kartini Nusa. Desainer Didiet Maulana yang merancang kebaya itu mengatakan untuk tampilan HUT RI ke-74 ini, ia mengusung tema optimisme dan semangat yang berkobar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Sebuah persembahan untuk Ibu Sri Mulyani Indrawati, yang menurut saya adalah salah satu tokoh inspiratif perempuan Indonesia,” ujar Didiet Maulana dalam keterangan resminya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selepas menjadi Pembina Upacara Hari Kemerdekaan RI ke-74 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Sabtu, 17 Agustus 2019. Tempo/Caesar Akbar
Kebaya brokat merah itu dipadukan dengan kain kuno bermotif Tirto Tejo Buketan dan dipasangkan dengan selendang batik antik. “Kedua kain dan selendang berusia hampir 50 tahun, membawa kita untuk merefleksi kilas balik perjuangan pendahulu kita di masa lalu,” kata Didiet.
Motif Tirto Tejo memiliki arti khusus. Tirto berarti air dan Tejo adalah cahaya, yang artinya berarti cahaya yang mengalir, melambangkan kemakmuran yang terus mengalir dan optimisme.
Sketsa kebaya Kartini Nusa Sri Mulyani rancangan desainer Didiet Maulana. dok. Didiet Maulana
Sedangkan untuk model kebaya Didiet Maulana mengambil inspirasi dari model kebaya Kartini, yang dipopulerkan oleh R.A.Kartini. Kebaya dengan neckline tinggi dan berpotongan pas badan dengan siluet lipit di bagian pinggang sehingga membuat aksen feminin namun tetap kharismatik. Sebagai pelengkap penampilan Sri Mulyani, Didiet menambahkan aksesoris berupa bros antik abad ke-18, yang memperlihatkan keindahan karya Indonesia masa lalu.
Menurut Didiet Maulana, kebaya ini sebuah persembahan untuk mengingatkan kita semua, betapa besar peran perempuan bagi perkembangan Indonesia. “Di balik bangsa yang besar, ada pilar pilar yang berdiri kuat karena peran perempuan,” tandasnya.