Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kebiasaan Minum yang Mempercepat Penuaan Otak

Ketahui apa saja kebiasaan minum yang dapat mempercepat penuaan pada otak.

23 Januari 2022 | 08.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tubuh akan menua seiring bertambahnya usia. Salah satu organ yang turut mengalami penuaan adalah otak. Dan minum ternyata dapat mempengaruhi cepat lambatnya penuaan di otak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip laman Medical News Today, ada beberapa kebiasaan minum yang memicu otak menua lebih cepat. Maksud dari penuaan otak ini adalah penyusutan di lobus frontal dan hipokampus yang mengakibatkan berkurangnya fungsi kognitif. Sistem neurotransmitter turut menurun dan berimplikasi pada pelambatan proses informasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut kebiasaan minum yang memicu otak menua lebih cepat:

  • Minum minuman beralkohol dalam jumlah banyak
    Mengkonsumsi minuman dengan kadar alkohol yang tinggi, apalagi sampai mabuk, dapat merusak neuron otak dalam waktu singkat. Dalam jangka pendek, memang otak dapat memperbaiki dirinya sendiri. Namun jika berulang kali mabuk, maka kemampuan otak memperbaiki diri bakal menurun. Ketika otak tak mampu memperbaiki diri, maka bisa memicu peradangan saraf.

    "Dampak yang terlihat dari luar adalah fungsi kognitif terganggu dan perilaku juga berubah," kata Direktur Medis Angiogenesis Foundation, William Li seperti dikutip dari Eat This Not That. "Alkohol adalah racun bagi otak dan organ tubuh lain, seperti hati dan jantung."

    Yang tak kalah mengkhawatirkan adalah minum minuman beralkohol saat perut kosong. Musababnya, ketika perut kosong, maka sistem pencernaan akan menyerap makanan dan minuman dengan lebih cepat, mengolah, kemudian membawanya ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah.

  • Minum minuman dengan kadar gula tinggi
    Otak memang membutuhkan glukosa untuk bekerja. Namun terlalu banyak mengkonsumsi minuman dengan kadar gula tinggi dapat mengganggu fungsi kognitif. Terutama bagi pengidap diabetes, perhatikan asupan makanan dan minuman agar tidak berdampak pada kerja organ. "Diabetes bisa memicu penyempitan pembuluh darah, sehingga mengurangi jumlah aliran darah ke otak," kata Tara Tomaino, Direktur Nutrisi di Connell Company.

  • Terlalu banyak minum minuman berkafein
    Kafein terkandung pada banyak jenis minuman. Yang paling umum adalah kopi dan teh karena merupakan favorit banyak orang. Di satu sisi, zat kafein dalam teh dan kopi memang membantu melindungi otak dari penuaan. Namun, jika dikonsumsi dengan takaran yang tepat. Apabila terlalu banyak minum minuman yang mengandung kafein, hasilnya justru dapat merusak otak. Ada studi yang menunjukkan minum kopi lebih dari enam gelas sehari bisa berakibat mengecilkan volume otak dan peningkatan risiko demensia.

Minuman yang paling sehat untuk otak adalah air mineral. Otak terdiri atas 70 persen air. Jadi, tetaplah terhidrasi supaya tubuh selalu segar dan pikiran jernih. Ada riset yang menemukan bahwa dehidrasi ringan pun dapat mempengaruhi fungsi kognitif. Setiap orang dianjurkan minum air mineral sebanyak delapan gelas per hari. Namun demikian, kebutuhan air setiap orang berbeda tergantung kondisi kesehatan masing-masing.

ANDINI SABRINA | EAT THIS NOT THAT | MEDICAL NEWS TODAY

Baca juga:
Bahaya Minum Air Lemon Setiap Hari

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus