Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
ChatGPT mengaku bisa berhalusinasi alias menghasilkan output yang tak masuk akal atau bertentangan dengan realitas.
Penyebab halusinasi itu adalah terbatasnya data atau informasi untuk melatih ChatGPT atau adanya bias atau kesalahan data yang digunakan.
Perlu disiapkan undang-undang yang mengatur kecerdasan artifisial.
APAKAH ChatGPT akan menggantikan jurnalis tulis dan editor profesional? Pertanyaan kepo itu diketikkan pada kotak abu-abu kecil dalam situs di peramban web yang ada di telepon seluler pintar ataupun komputer yang sedang naik daun: ChatGPT. Program komputer kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh OpenAI, perusahaan riset dan pengembangan AI yang didirikan Elon Musk, Sam Altman, Greg Brockman, dan Ilya Sutskever, pada 2015, itu pun menjawab. ”Tidak, ChatGPT atau model pembelajaran mesin tidak akan secara langsung menggantikan jurnalis dan editor.”
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Artikel ini terbit di edisi cetak di bawah judul "Supergenius yang Kerap Berhalusinasi"