Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kejanggalan di rongga perut

Dari hasil penelitian untuk meraih gelar doktor, teunku zulkifli jacoeb,41, menemukan salah satu penyebab kemandulan adalah infertilitas idiopatik. sekaligus menjawab kegagalan bayi tabung.

25 Agustus 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JANGAN buru-buru putus asa kalau gagal punya keturunan dengan cara bayi tabung. Siapa tahu, ada penyebab lain sehingga upaya itu gagal. Bila penyebab ini sudah diketahui, pembuahan lewat tabung barangkali tidak diperlukan lagi. Teuku Zulkifli Jacoeb, 41 tahun, meneliti penyebab yang kurang diperhatikan itu. Khususnya kemandulan akibat tak beres keadaan cairan dalam perut, yang disebut zalir peritonial. Penelitiannya itu, Faktor Imunoendokrinologis dan Seluler Lingkungan Mikro Zalir Peritoneal yang Berperan pada Infertilitas Idiopatik Wanita, dipertahankannya di depan Senat Guru Besar Universitas Indonesia awal Agustus lalu. Zulkifli, kelahiran Lhokseumawe, Aceh, meraih gelar doktor dengan predikat cum laude. "Sebagian besar penyebab kemandulan wanita sudah diketahui," katanya membuka pembicaraan. Misalnya, tumor, gangguan saluran telur, pelekatan dalam perut, atau gangguan perkembangan sel telur. Ternyata masih ada penyebab lain yang tak diketahui, yang umum disebut "tidak bisa diterangkan". Menurut ahli kebidanan ini, sebabnya adalah Infertilitas Idiopatik. Jumlahnya antara 10 dan 25%. Tapi, apa betul tidak bisa diterangkan? Ternyata bapak tiga anak ini melihat salah satu penyebabnya. Yaitu, rongga perut bagian dalam, atau zalir peritonium. Bagi wanita, cairan zalir peritonial sangat penting. Pada awal haid, jumlah cairan ini sedikit -- berkisar 0,2 ml. Beberapa saat sesudah haid, volumenya meningkat. Jumlahnya, menjelang sel telur pecah, mencapai rata-rata 17 ml. Setelah itu, volumenya berkurang lagi. Fungsi cairan itu adalah merendam indung telur. Dalam cairan inilah sel-sel indung telur bertambah banyak, karena mendapat berbagai "pupuk". Cairan zalir peritonial mengandung berbagai hormon. Tapi menjadi masalah, kalau cairan ini sebaliknya mengandung bibit penyakit. Selsel indung telur, selain rusak, juga membuat binasa lingkungan sekitarnya. Suatu penelitian di luar negeri mengungkapkan bahwa cairan zalir peritonial bisa digunakan sebagai medium membiakkan gamet, sel benih. Artinya, pembuahan yang dulu dipercayai terjadi di saluran telur sebetulnya bermula di rongga perut. Setelah matang, baru diangkut ke saluran telur. Ini menjelaskan mengapa kehamilan bisa terjadi di luar kandungan. Cairan rongga perut itulah yang menyokong pertumbuhan benih. Makanya, Zulkifli Jacoeb yakin: lingkungan rongga perut sangat bermakna dalam proses kehamilan. Inilah inti penelitiannya. Ia meneliti 164 kasus wanita tidak subur. Pemeriksaan laparoskopik (meneropong perut dengan alat khusus) menunjukkan bahwa semua alat reproduksi normal. Tapi, dalam pemeriksaan cairan rongga perut, ditemukan berbagai keadaan tak normal. Inilah penyebab kemandulan yang dulu disebut "tidak bisa diterangkan" itu. Selanjutnya Zulkifli memeriksa cairan zalir peritonial. Kadar hormonnya, juga kondisi kekebalan, beberapa protein spesifik, serta kemungkinan infeksi. Dan ia menemukan berbagai penyebab kemandulan. Misalnya endometriosis, tumbuhnya selaput lendir yang janggal. Selaput lendir ini biasanya tumbuh pada permukaan rongga rahim. Namun, dalam kasus endometriosis, jaringan ini tumbuh di rongga perut. Kelainan ini bisa menggagalkan kehamilan. "Kalau endometriosis diketahui sejak dini, maka pengobatannya bisa diberikan, hingga lebih jauh komplikasi dapat dicegah," tutur Zulkifli. Kejanggalan lain adalah defisitnya hormon seks. Fungsi hormon seks (estradiol dan progesteron) dalam cairan rongga perut adalah mematangkan sel telur. Caranya, dengan memberi nutrisi pada sel benih tadi. Namun, bisa terjadi hormon-hormon seks tak terbentuk, hingga sel benih kekurangan nutrisi. Akibatnya, sel telur yang sudah dibuahi tidak berkembang. "Ibarat benih padi yang bisa tumbuh di pot, tetapi ketika ditanam di sawah malah layu dan mati, karena tidak mendapat pupuk," katanya. Kondisi kekebalan rongga perut juga ditemukan Zulkifli Jacoeb bisa menghambat kehamilan. Kekebalan ini, dalam keadaan normal, diperlukan untuk menangkal infeksi di rongga perut. Bila buruk, hasil pembuahan juga tidak bisa tumbuh, karena rusak terkena infeksi. Sebagian infeksi tersebut tergolong penyebab yang tidak bisa diterangkan itu. Jadi, dalam banyak kasus, walau kemandulan sudah diobati, misalnya, telurnya sudah dirangsang tumbuh, toh kehamilan tak terjadi juga. Setelah infeksinya diobati ternyata baru berhasil. Ujung tangga upaya mengatasi kemandulan, kata Zulkifli Jacoeb, memang metode bayi tabung. Tapi, sebelum sampai ke anak tangga itu, mestinya diteliti dulu apakah memang harus ke sana. "Kalau hormonnya kurang, ya, ditambah. Kalau lebih, dikurangi. Bila ada infeksi, diobati dulu," ujarnya. Prinsipnya sederhana: dikembalikan keseimbangan cairan rongga perut. Bila kelainan di rongga perut tidak diatasi dulu, upaya bayi tabung, atau pembuahan in vitro, percuma saja. Adakala, pemeriksaan rongga perut menunjukkan malah upaya bayi tabung tidak diperlukan. Nah. "Kalau menghadapi kemandulan jangan buru-buru lari ke bayi tabung," kata Zulkifli. Ahli kebidanan yang berpenampilan bersih itu boleh berbangga. Ia sudah berhasil membuktikan pernyataannya. Dua pasiennya yang gagal mengupayakan bayi tabung di Singapura dapat ditolong Zulkifli -- "di dalam negeri". Padahal, seluruh pembuktian ini berbiaya cukup mahal. Secara bergurau ia mengungkapkan, biaya penelitiannya yang sampai lima tahun sebenarnya bisa digunakan untuk membangun sebuah rumah di kawasan elite Pondok Indah, Jakarta. Ternyata, masih ada dokter yang punya idealisme. Selamat, Dok. Sugrahetty Dyan K.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus