Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pernah dengar soal masokis atau masochist? Apa itu masokisme? Berdasarkan jurnal yang dipublikasikan American College of Ergonomi, masokisme bisa diartikan sebagai perilaku seks yang disertai dengan tekanan dalam hal emosi. Meski hanya sedikit, hubungan seksual yang disertai tekanan dan emosi serta kekerasan bisa disebut masokisme.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada beberapa ciri-ciri masokis atau penyuka masokisme, praktik hubungan intim yang menggunakan kekerasan atau disakiti untuk mencapai orgasme. Berikut di antaranya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Suka mengeluh
Kerap kali mengeluh bisa menjadi salah satu ciri-ciri masokis. Tekanan hidup yang terlalu banyak bisa memicu sebagian orang melepaskan emosinya di ranjang.
Suka marah dan benci
Kerap kali marah-marah dan mudah membenci orang bisa berpengaruh pada perilaku di ranjang. Seseorang bisa melepaskan kemarahan melalui serangan fisik yang cukup menyakitkan saat berhubungan intim.
Canggung
Canggung disebut sebagai ciri-ciri paling kentara bahwa orang tersebut berpotensi sebagai masokis.
Menyakiti diri sendiri
Suka menyakiti diri sendiri sepertinya memang tampak bodoh. Namun, beberapa masokis memang melakukannya demi mendapatkan kepuasan seksual. Biasanya, mereka menyiksa diri sendiri jika pasangan tak mau menyiksanya saat berhubungan badan.
Takut sendiri
Beberapa orang yang takut ditinggalkan pasangan adalah masokis. Para masokis sangat butuh rasa cinta yang berlebih.
Tak tahan lama
Jarang ada masokis yang kuat lama bercinta. Mereka biasanya berusaha agar alat kelamin tak beradu terlebih dulu agar waktu bercinta menjadi lebih lama. Untuk pria, mereka biasanya akan mengalami ejakulasi tak lama setelah alat kelamin bersentuhan. Begitu pula dengan wanita, mereka akan mudah mencapai orgasme.