Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kenali Gejala Kleptomania, Penyakit Mental yang Hobi Mencuri

Kleptomania adalah gangguan kesehatan mental di mana seseorang tidak mampu menahan dorongan untuk mencuri.

5 Februari 2022 | 07.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi pencuri tertangkap. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kleptomania adalah gangguan kesehatan mental di mana seseorang tidak mampu menahan dorongan untuk mencuri. Biasanya, barang-barang yang dicuri tidak benar-benar dibutuhkan. Mereka mencuri hanya untuk pemuas kesenangan belaka. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir dari Verywell Health, kleptomania adalah gangguan kontrol impuls yang tergolong langka. Ia hanya memengaruhi 0,3-0,6 persen dari populasi umum. Hingga sekarang penyebabnya penyakit ini tidak sepenuhnya diketahui. Namun, salah satu penyebab yang paling potensial adalah adanya ketidakseimbangan bahan kimia di otak, neurotransmitter. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyakit kleptomania tidak bisa dianggap remeh. Sebab, jika tidak ditangani secara serius, penyakit ini bisa menimbulkan risiko gangguan lain, seperti stress, depresi, bipolar, hingga memengaruhi seseorang untuk melakukan percobaan bunuh diri. Sehingga perlu dan penting untuk mengenali gejala dan karakteristik daripada kleptomania ini. 

Bagi orang awam, kleptomania sering dianggap sebagai tindakan pencurian secara kriminal. Namun, hal tersebut tidaklah benar. Tindakan mencuri yang dilakukan oleh penderita kleptomania dilakukan secara spontan alias tidak direncanakan. Dilansir dari Mayo Clinic, berikut adalah gejala yang timbul dari seorang yang mengidap kleptomania: 

  1. Seseorang yang menderita kleptomania, biasanya tidak mampu menahan dorongan untuk mencuri barang-barang yang ia butuhkan. Ia cenderung hanya mencari sensasi ketegangan, cemas, atau gairah senang sesaat setelah atau menjelang pencurian. 
  2. Tidak seperti pencuri biasa, orang dengan gangguan kleptomania tidak secara kompulsif mencuri untuk keuntungan pribadi. Mereka mencuri hanya karena dorongan kontrol emosi dan perilaku yang sangat kuat, sehingga mereka tidak bisa menahannya.
  3. Tahapan pencurian oleh kleptomania, umumnya terjadi secara spontan. Biasanya tanpa perencanaan dan tanpa kerja sama dari orang lain.
  4. Kebanyakan orang dengan kleptomania mencuri dari tempat umum, seperti toko dan supermarket. Beberapa mungkin mencuri dari teman atau kenalan, seperti di saat pesta berlangsung. 
  5. Barang-barang yang dicuri biasanya disimpan, tidak pernah digunakan. Barang curian itu juga biasanya diberikan kepada keluarga atau teman. Bahkan, biasanya secara diam-diam dikembalikan ke tempat mereka mencuri. 

Mengingat penyebab kleptomania juga belum jelas, maka hingga saat ini belum ada obat secara medis untuk mengobatinya. Namun, penyakit gangguan mental ini umumnya diobati dengan melakukan terapi. Tentunya, berdasarkan saran dan langkah strategis sesui rekomendasi psikolog atau psikiater. 

HARIS SETYAWAN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus