Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kleptomania, Gejala, Penyebab hingga Kiat Mengatasinya

Ini Cara Menghadapi pengidap kleptomania

7 Desember 2022 | 15.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kleptomania. Foto : Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Biasanya, orang melakukan pencurian karena terdesak kebutuhan ekonomi atau sosial. Tetapi, ada pula pencurian gegara gangguan mental, yakni karena kleptomania.

Dikutip dari laman Mayo Clinic, kleptomania adalah ketidak mampuan seseorang menahan dorongan untuk mencuri barang yang biasanya tidak terlalu dibutuhkan dan bernilai kecil. Kleptomania tergolong gangguan psikologis yang langka ditandai masalah kontrol diri atau perilaku.

Meskipun pengidapnya tak memiliki perbedaan dengan orang biasa, tetapi terdapat beberapa gejala yang mencolok, berikut diantaranya:

Baca : Tertangkap Mencuri ? Penderita Kleptomania dapat Dipenjara ? Berikut Ulasannya

1. Ketidakmampuan untuk menahan dorongan kuat dalam diri untuk mencuri barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

2. Merasakan peningkatan adrenalin, kecemasan, atau gairah yang melonjak ketika melakukan pencurian.

3. Merasakan kesenangan atau kepuasan saat mencuri.

4. Merasa bersalah, menyesal, membenci diri sendiri, malu atau takut ditangkap setelah melakukan pencurian.

5. Tidak bisa menahan kembalinya dorongan untuk melakukan pengulangan kleptomania.

Menurut laman Mayo Clinic, faktor penyebab kleptomania sebenarnya tidak diketahui. Namun, beberapa teori menunjukkan bahwa perubahan di otak mungkin merupakan akar dari kleptomania. Meskipun begitu, diperlukan lebih banyak penelitian untuk lebih memahami kemungkinan penyebab ini. Tetapi, kleptomania mungkin berkaitan dengan:

1. Masalah dengan bahan kimia otak, yakni serotonin. Serotonin merupakan salah satu zat yang membantu mengatur suasana hati dan emosi. Tingkat serotonin yang rendah umum terjadi pada orang yang cenderung berperilaku impulsif.

2. Gangguan adiktif. Mencuri dapat menyebabkan pelepasan hormon dopamin yang memicu perasaan senang, tetapi beberapa orang ingin mengulangi perasaan ini lagi dan lagi.

3. Sistem opioid otak. Dorongan diatur oleh sistem opioid otak. Ketidakseimbangan dalam sistem ini bisa membuat lebih sulit untuk menahan dorongan.

4. Stres merupakan penyebab potensial lain dari kleptomania. Ketidakmampuan untuk mempertahankan kendali atas dorongan dapat dipicu oleh peristiwa stres yang besar, atau oleh kombinasi dari penyebab stres yang lebih kecil.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, sebenarnya tidak ada cara mutlak untuk menangani kleptomania. Namun, terdapat beberapa penelitian menemukan metode untuk mengurangi tindakan kleptomania, salah satunya psikoterapi.

Psikoterapi juga terapi kesehatan mental atau perilaku. Biasanya membantu seseorang memahami perilaku tertentu mengembangkan cara untuk mengubah atau menghindari tindakan itu. Psikoterapi untuk kleptomania bisa diterapkan dalam banyak bentuk, seperti terapi perilaku kognitif (CBT) , terapi kelompok, hingga teknik hipnosis.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca : Cara Menyikapi Orang yang Memiliki Penyakit Kleptomania 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus