Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Memakai masker dengan benar adalah salah satu upaya pencegahan penularan Covid-19 selain #jagajarak dan rajin #cucitangan. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika #pakaimasker.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Relawan Task Force COVID-19 Persekutuan Kristen Antar Universitas (Perkantas), dr. Dewi Citra Puspita, mengemukakan pentingnya pemakaian masker untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan COVID-19 pada masa pandemi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Masker berfungsi dua arah, yaitu untuk melindungi orang lain dari percikan pernapasan pemakai masker dan melindungi diri kita dari percikan pernapasan orang yang bergejala," kata Dewi.
Anggota tim logistik alat pelindung diri (APD) Task Force COVID-19 Perkantas itu menjelaskan secara umum masker dibedakan menjadi dua, yakni masker medis dan nonmedis. Ia mengatakan, masker medis diperuntukkan bagi tenaga kesehatan, orang yang sakit dan menunjukkan gejala, siapa pun yang merawat pasien COVID-19, orang yang berusia 60 tahun atau lebih, dan orang dengan kondisi medis penyerta.
Masker medis terdiri dari respirator dan masker bedah. Masker bedah merupakan masker tahan air yang punya tiga sampai empat lapisan dengan lapisan penyaring di tengah. Masker jenis ini hanya bisa digunakan sekali pakai.
Respirator adalah masker medis dengan daya saring lebih tinggi dan tepian yang rapat untuk mencegah virus masuk. Respirator diklasifikasikan menurut standar, seperti N95 (standar NIOSH dari Amerika), FFP2 (standar Eropa), KN95 (standar Cina), dan P2 (standar Australia dan Selandia Baru).
Masker nonmedis meliputi masker kain yang direkomendasikan digunakan ketika berada di tempat umum atau dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk jaga jarak. Dewi mengatakan menurut panduan mengenai pemakaian masker kain dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), masker harus terdiri dari minimal tiga lapisan, yaitu lapisan bagian dalam berupa bahan yang menyerap air seperti katun, bagian tengah berupa bahan tanpa tenun seperti polipropilen, dan bagian luar berupa bahan yang tidak menyerap seperti poliester atau campurannya.
"Masker kain harus digunakan dengan tepat agar berfungsi dengan efektif dan tidak menjadi sumber penularan bagi pemakainya," katanya.
Pengguna masker kain disarankan mencuci tangan sebelum memakai masker, memastikan masker menutup sempurna area hidung, mulut, dan dagu, tidak memakai masker yang longgar, tidak menyentuh bagian depan masker saat memakainya, tidak menggantung masker di satu sisi telinga atau meletakkannya di lengan, melepas masker dari sisi tali belakang, serta mencuci masker yang sudah dipakai menggunakan deterjen.
*Ini adalah konten kerja sama Tempo.co dengan Satgas Covid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.