Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ginjal adalah organ penting untuk membuang sisa metabolisme dari tubuh. Semua proses dalam tubuh akan dibuang melalui hati dan ginjal. Pembuangan dari ginjal disalurkan melalui urin sedangkan pembuangan dari hati melalui anus.
Fungsi ginjal selain memproduksi urin adalah sebagai penyeimbang cairan. Misalnya saat suhu udara dingin maka tubuh akan lebih sering buang air kecil. Kalau udara panas, tubuh akan merasa kekurangan cairan. Jika ginjal tidak berfungsi secara optimal, maka akan terjadi gagal ginjal.
Gagal ginjal merupakan kondisi ketika terjadi gangguan pada sistem ekskresi ginjal dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Gagal ginjal biasanya merupakan tahap akhir dari penyakit ginjal dengan kerusakan yang sudah cukup berat atau berlangsung lama.
Sebelum berada di tahap gagal ginjal, biasanya penderita akan mengalami gejala-gejala gagal ginjal ringan. Gagal ginjal ringan memiliki beberapa penyebab seperti diabetes, tekanan darah tinggi, glomerulonefritis, nefritis interstisial, penyakit ginjal poliklistik, dan refluks vesicouretereal.
Gejala gagal ginjal ringan
1. Masalah kencing
Dilansir dari Healthline, manusia memiliki dua ginjal, masing-masing mengandung sekitar 1 juta nefron. Setiap nefron memiliki unit penyaring yang disebut glomerulus, yang terdiri dari pembuluh darah kecil. Glomerulus berfungsi menyaring racun, asam, dan kelebihan cairan dari darah. Jika ginjal dalam kondisi sehat, limbah ini akan dikeluarkan dari tubuh melalui urin.
Penyakit ginjal merusak nefron dan glomerulus, sehingga menghambat fungsi penyaringan. Saat fungsi penyaringan terhambat, Anda akan mengalami masalah dalam kencing seperti urin berwarna gelap, urin berdarah, dan urin menyerupai busa.
2. Edema
Penurunan kemampuan penyaringan ginjal dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh (fluid overload), yang dapat menyebabkan pembengkakan pada kaki, perut, dan area lain jika cukup parah. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan edema paru, yaitu penumpukan cairan di paru-paru.
Pembengkakan juga bisa terjadi akibat sindrom nefrotik, yaitu kondisi ketika nefron yang rusak memungkinkan terlalu banyak albumin (protein dalam darah) keluar melalui urin. Sindrom nefrotik menyebabkan edema, terutama di kaki, pergelangan kaki, dan tungkai, serta bisa terjadi di lengan dan sekitar mata.
3. Napas pendek
Penumpukan cairan dan edema paru pada penderita gagal ginjal dapat menyebabkan dispnea (sesak napas). Penelitian juga mengaitkan gagal ginjal dengan gagal jantung, yang dapat memperburuk penumpukan cairan dan sesak napas. Hal tersebut bisa membuat napas anda terkesan pendek dan tidak bisa bernapas dengan lama dalam kurun waktu tertentu.
4. Mudah lelah
Kelelahan bisa menjadi gejala penyakit ginjal kronis (CKD) jauh sebelum kondisinya berkembang menjadi gagal ginjal. Namun, karena kelelahan bisa disebabkan oleh berbagai kondisi lain, dokter sering kali tidak langsung menghubungkannya dengan penyakit ginjal pada tahap awal.
Belum sepenuhnya jelas mengapa penyakit ginjal menyebabkan kelelahan, tetapi para ahli menduga bahwa penumpukan racun dan zat sisa dalam darah dapat menguras energi tubuh, menyebabkan rasa lemah dan kelelahan.
5. Penurunan fungsi kognitif
Baik orang dewasa maupun anak-anak dengan gagal ginjal berisiko mengalami gangguan kognitif, terutama dalam fungsi eksekutif, yang dapat menyebabkan kesulitan dalam mengatur emosi, mengendalikan impuls, dan berkonsentrasi.
Penyebab pasti efek gagal ginjal terhadap otak belum sepenuhnya dipahami. Para ahli menduga bahwa kombinasi tekanan darah tinggi, anemia, dan penumpukan zat sisa dalam darah (uremia) berkontribusi terhadap gangguan ini.
Pada gagal ginjal, uremia dapat menyebabkan ensefalopati uremik, yaitu gangguan otak akibat tingginya kadar zat sisa dalam darah.
Pilihan Editor: 4 Perusahaan Tersangka Gagal Ginjal Akut
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini