Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hidrosefalus merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika cairan menumpuk di tengkorak dan menyebabkan pembengkakan otak. Pembengakakan dapat menyebabkan kerusakan otak sehingga berpotensi menimbulkan gangguan perkembangan, fisik, dan intelektual. Mengutip The National Institute of Neurological Disorders and Stroke, diperkirakan 1 hingga 2 dari setiap 1.000 bayi di Amerika Serikat lahir dengan hidrosefalus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cairan penyebab hidrosefalus disebut cairan serebrospinal (CSF), yakni cairan bening yang mengelilingi otak. Mengutip Cleveland Clinic, normalnya CSF berfungsi sebagai bantalan untuk melindungi otak dari cedera dan menjaga daya apung otak. CSF juga berfungsi sebagai penyalur nutrisi dan sistem pembuangan bagi otak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tubuh biasanya menghasilkan CSF yang dibutuhkan setiap hari dan kemudian menyerap kembali dalam jumlah yang sama. Namun, ketika aliran penyerapan CSF terhambat, hal itu dapat membuat CSF menumpuk. Penumpukan CSF dapat menyebabkan tekanan di dalam kepala meningkat. Tekanan tersebut dapat membuat otak tidak berfungsi dengan baik.
Terdapat dua jenis hidrosefalus, yakni bawaan dan didapatkan. Kombinasi faktor genetik dan lingkungan selama perkembangan janin menyebabkan hidrosefalus kongenital. Bawaan berarti ada sejak lahir. Penyebab paling umum dari hidrosefalus kongenital adalah:
- Spina bifida dan cacat otak atau sumsum tulang belakang lainnya
- Penyempitan saluran kecil antara ventrikel ketiga dan keempat otak
- Komplikasi kelahiran prematur, seperti pendarahan di dalam ventrikel
- Infeksi selama kehamilan, seperti rubella, yang dapat menyebabkan peradangan pada jaringan otak janin
Hidrosefalus yang didapatkan bisa berkembang kapan saja setelah lahir dan dapat diidap orang dari segala usia. Penyebab paling umum dari hidrosefalus adalah:
1. Trauma kepala
2. Stroke
3. Tumor otak atau sumsum tulang belakang
4. Meningitis atau infeksi lain pada otak atau sumsum tulang belakang
HATTA MUARABAGJA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.