Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Tiongkok melaporkan adanya tren peningkatan kasus Human Metapneumovirus (HMPV) selama periode 16-22 Desember 2024. Virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut ini paling banyak menyerang anak-anak di bawah usia 14 tahun, terutama di provinsi utara negara tersebut.
Apa Itu HMPV?
Human Metapneumovirus atau HMPV adalah virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut, pertama kali terdeteksi pada 2001 oleh peneliti di Belanda. Studi serologis menunjukkan bahwa virus ini sebenarnya telah ada selama lebih dari 60 tahun dan tersebar di seluruh dunia. HMPV ditularkan melalui cairan tubuh, seperti tetesan dari batuk atau bersin, serta melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi.
Melansir dari Antara, gejala HMPV dapat bervariasi dari ringan hingga berat dengan masa inkubasi sekitar 3-6 hari. Pada umumnya, gejala yang muncul meliputi batuk, hidung tersumbat, demam, dan sesak napas.
Infeksi ringan biasanya sembuh dengan sendirinya dalam waktu sekitar satu minggu. Namun, pada kasus yang lebih parah, virus ini dapat menyebabkan bronkiolitis atau pneumonia berat pada anak-anak, infeksi paru-paru pada lansia, serta komplikasi serius pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Influenza A
Selain HMPV, China juga melaporkan lonjakan kasus Influenza A, khususnya subtipe H1N1 dan H9N2. Influenza A merupakan virus musiman yang sering kali menjadi perhatian global. Gejala utamanya meliputi pusing, sakit kepala, kelelahan, dan nyeri otot. Biasanya, orang dengan kekebalan tubuh normal dapat pulih dalam waktu 5-7 hari. Namun, risiko komplikasi meningkat pada kelompok rentan seperti lansia, bayi, wanita hamil, dan individu dengan kekebalan tubuh lemah.
Pengobatan dengan obat antivirus yang dimulai dalam 48 jam setelah gejala muncul dapat membantu mempercepat pemulihan, mengurangi risiko komplikasi, dan menurunkan tingkat penularan.
Peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut ini terjadi di berbagai wilayah, terutama di bagian utara dan selatan. Sebanyak 40 wabah mirip flu dilaporkan dalam periode 2-8 Desember 2024, dengan lonjakan signifikan mulai pertengahan bulan. Pemerintah Tiongkok telah meningkatkan protokol penyaringan, deteksi, dan isolasi untuk menangani penyebaran ini.
Menurut keterangan resmi Kementerian Kesehatan Indonesia, hingga saat ini virus HMPV yang tengah merebak di China belum terdeteksi di Indonesia. Meski demikian, Kemenkes terus memantau dan mengawasi kemungkinan munculnya penyakit menular baru. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada namun tidak perlu panik, sambil mengikuti perkembangan informasi yang disampaikan.
Dalam keterangan video pada Selasa, 31 Desember 2023, Juru Bicara Kemenkes, Widyawati, menyatakan, “Terkait merebaknya kasus Flu A dan juga virus HMPV di Tiongkok, saat ini belum ada kasusnya di Indonesia.”
Widyawati juga mengungkapkan bahwa influenza tipe A varian H5N1 pernah mewabah di Indonesia dari tahun 2005 hingga 2017. Namun, sejak 2018, tidak ada laporan kasus baru terkait varian tersebut pada manusia.
Faktor-faktor seperti mobilitas penduduk, perubahan lingkungan, kerentanan masyarakat, dan mutasi virus diketahui dapat mempengaruhi penyebaran penyakit menular.
“Saat ini belum ada kebijakan pembatasan atau larangan perjalanan keluar masuk Indonesia ke Tiongkok,” tambah Widyawati. Kemenkes juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Melynda Dwi Puspita berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Virus HMPV Merebak di Cina, Kementerian Kesehatan Minta Warga Indonesia Tetap Waspada
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini