Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika temperatur tubuh lebih dari 37 derajat Celcius, seseorang pun disebut mengalami demam. Lalu, kenapa kita berpikir suhu tubuh 37 derajat Celcius itu sehat dan kapan kita disebut demam atau sakit? Dari mana asal keputusan 37 derajat Celcius itu normal?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Angka 37 derajat Celcius berasal dari jutaan pemeriksaan suhu tubuh pada 25 ribu orang pada pertengahan abad ke-19 oleh seorang dokter Jerman. Begitu penjelasan Dr. Julie Parsonnet, epidemiolog di Stanford Medicine. Dokter Jerman ini bernama Carl Reinhold August Wunderlich asal Leipzig yang menjelaskan suhu tubuh yang menurutnya normal, membandingkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, usia, serta waktu pengecekan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ingat, itu pengecekan 170 tahun lalu. Kini Parsonnet lah yang berusaha meneliti suhu tubuh manusia setelah Wunderlich.
"Kita bukan orang yang sama dengan yang hidup di pertengahan abad ke-19," tutur Parsonnet kepada USA Today edisi 26 Februari 2025.
Zaman Wunderlich, harapan hidup seseorang rata-rata sampai akhir usia 30-an atau separuh dari rata-rata saat ini, kata Parsonnet. Saat itu akses kesehatan juga masih terbatas, belum ada antibiotik atau standar hidup layak. Penyakit dan kematian akibat TBC, pneumonia, disentri, dan sifilis masih sangat umum.
Bagaimana Mengetahui Kita Sedang Sakit?
Sulit mengatakan seseorang sedang sakit hanya berdasarkan suhu tubuh. Biasanya, suhu di atas 38 derajat Celcius sudah disebut demam tapi hal ini tidak berlaku pada semua orang.
"Memahami diri sangat penting. Jika merasa ada yang tidak beres, sebaiknya segera cari tahu. Pergilah ke dokter dan cari jawabannya," saran Dr. Heidi Zapata, spesialis penyakit menular di Sekolah Kedokteran Yale.
Orang bisa sakit parah tanpa temperatur tubuh tinggi. Contohnya lansia yang sakit tanpa suhu tubuh tinggi, kata Zapata. Tapi demam adalah pertanda orang terkena infeksi. Wunderlich sendiri sudah menjelaskan, "Temperatur normal tak selalu menandakan orang sehat tapi orang dengan temperatur tinggi atau terlalu rendah sudah menunjukkan mereka tak sehat."
Jika seseorang merasa tak sehat, usahakan tinggal di rumah saja, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Bila terpaksa harus keluar rumah, cek kondisi dulu, memakai masker, dan jaga jarak.