Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mitokondria adalah struktur kecil yang terdapat di dalam sel eukariotik, yang berfungsi sebagai pusat produksi energi seluler. Apa kaitannya mitokondria dan gangguan metabolik tubuh?
Dengan peran kunci dalam proses respirasi seluler, mitokondria menyediakan energi yang dibutuhkan oleh sel untuk menjalankan berbagai fungsi biologis, mulai dari kontraksi otot hingga sintesis protein.
Mengenal Mitokondria
Dikutip dari Britannica, mitokondria biasanya berbentuk bulat hingga oval dan ukurannya berkisar antara 0,5 hingga 10 mikrometer. Selain menghasilkan energi, mitokondria menyimpankalsium untuk aktivitas sinyal sel , menghasilkan panas, dan memediasi pertumbuhan dan kematian sel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jumlah mitokondria per sel sangat bervariasi. Misalnya, pada manusia, eritrosit (sel darah merah) tak mengandung mitokondria apa pun, sedangkan sel hati dan sel otot mungkin mengandung ratusan hingga ribuan. Satu-satunya organisme eukariotik yang diketahui kekurangan mitokondria adalah Spesies oxymonad Monocercomonoides.
Struktur dan fungsi
Mitokondria memiliki struktur unik yang terdiri dari membran luar dan membran dalam yang berlipat-lipat. Lipatan-lipatan membran dalam ini dikenal sebagai krista, yang meningkatkan luas permukaan mitokondria untuk proses produksi energi. Di dalam ruang yang dibatasi oleh membran dalam, terdapat matriks mitokondria yang mengandung enzim dan molekul-molekul yang terlibat dalam proses respirasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Live Science, mitokondria memiliki fungsi utama menghasilkan energi dalam bentuk molekul adenosin trifosfat (ATP) melalui proses respirasi seluler. Proses ini terdiri dari tiga tahap utama, yakni glikolisis, siklus asam sitrat, dan rantai transport elektron. Dalam proses ini, substrat seperti glukosa dan asam lemak diubah menjadi ATP dengan menggunakan oksigen sebagai akseptor akhir elektron.
Peran dalam metabolisme
1. Respirasi seluler
Mitokondria adalah situs utama respirasi seluler, di mana molekul makanan dioksidasi untuk menghasilkan energi. Proses ini membutuhkan oksigen dan menghasilkan CO2 sebagai produk sampingan.
2. Regulasi kalsium
Selain itu, mitokondria juga berperan dalam regulasi konsentrasi ion kalsium di dalam sel. Kalsium merupakan ion penting yang terlibat dalam banyak proses seluler, termasuk kontraksi otot dan sinyal seluler.
Meski begitu, gangguan pada mitokondria dapat menyebabkan berbagai kondisi patologis, seperti penyakit mitokondrial, yang melibatkan gangguan dalam fungsi mitokondria. Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.
Selanjutnya, ada beberapa penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, dan bahkan beberapa jenis kanker telah dikaitkan dengan disfungsi mitokondria. Penelitian terus dilakukan untuk memahami peran mitokondria dalam perkembangan penyakit ini dan potensi terapi yang melibatkan regulasi fungsi mitokondria.
Pilihan editor: Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes Kala Cuaca Panas Ekstrem