Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam bahasa medis, pingsan disebut dengan sinkop. Pada kondisi ini, seseorang mengalami kesadaran sementara yang tiba-tiba.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari ugm.ac.id, hal ini terjadi karena aliran darah ke otak melambat secara mendadak, membuat otak tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Tanda dan gejala ini berbeda-beda, bergantung pada penyebabnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk pertolongan pertama yang perlu dilakukan pada orang pingsan adalah membawanya ke tempat aman dan jauh dari kerumunan. Ada baiknya ketika membawanya ke ruangan yang sejuk atau memiliki sirkulasi udara yang baik. Kemudian, longgarkan pakaiannya atau aksesoris yang dipakainya. Terakhir, adalah mencoba membangunkannya.
Ketika penderitanya sudah sadar, bisa diberikan aroma terapi atau aroma yang kuat, juga minuman hangat dan manis. Hal ini berkaitan pada oksigen dan gula darah yang bisa terikat dengan baik. kemudian mendukung fungsi otak yang akan lebih optimal.
Menurut ufhealth.org, pingsan dapat berhubungan dengan tekanan emosional, takut, dan sakit parah. Untuk beberapa penyebab lainnya, seperti:
· Pengonsumsian obat tertentu, termasuk obat untuk mengatasi kecemasan, depresi, dan tekanan darah tinggi.
· Penggunaan narkoba atau alkohol.
· Penyakit jantung, seperti irama jantung yang tidak normal atau serangan jantung dan stroke.
· Pernapasan cepat dan dalam.
· Gula darah rendah.
· Kejang.
· Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba.
· Tiba-tiba berdiri dari posisi berbaring.
Pilihan editor: Mengapa Gas Air Mata Bisa Menyebabkan Seseorang Pingsan?