Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Akupuntur adalah bentuk pengobatan tradisional Tiongkok yang telah digunakan selama berabad-abad. Menurut My Cleveland Clinic, pengobatan ini melibatkan penggunaan jarum tipis yang dimasukkan ke dalam titik-titik tertentu pada tubuh untuk merangsang aliran energi vital yang disebut "Qi."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun masih banyak kontroversi seputar cara kerjanya, pengobatan tradisional akupuntur asal Tiongkok ini semakin populer sebagai metode alternatif pengobatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Manfaat Akupuntur
Sebagai metode pengobatan tradisional, akupuntur memiliki banyak manfaat, seperti dilansir dari Healthline.
- Alergi
- Kecemasan dan depresi
- Osteoartritis
- Nyeri kronis, seringkali di leher, punggung, lutut, dan kepala
- Hipertensi
- Insomnia
- Nyeri haid dan sindrom pramenstruasi
- Migrain
- Mual di pagi hari
- Terkilir
- Stroke
Beberapa penelitian bahkan mengindikasikan bahwa akupuntur dapat membantu dalam pengobatan kanker dan multiple sclerosis, meskipun penelitian untuk kondisi-kondisi ini terbatas dan memerlukan penelitian lebih besar untuk mengonfirmasi manfaatnya.
Manfaat akupuntur mencakup penghilangan nyeri kronis jangka panjang dan kondisi kesehatan lainnya. Banyak orang menggunakan akupuntur untuk meredakan nyeri di seluruh tubuh mereka, termasuk migrain, nyeri punggung, dan arthritis.
Studi juga telah menunjukkan bahwa akupuntur mungkin menjadi pilihan pengobatan yang berhasil untuk berbagai kondisi, termasuk masalah sistem kekebalan tubuh, infertilitas, dan dampak menopause.
Akupuntur juga punya efek menenangkan, jadi mungkin Anda perlu beristirahat selama lima hingga 10 menit sebelum kembali melakukan aktivitas. Praktisi Anda mungkin menyarankan Anda untuk beristirahat selama satu atau dua hari setelah setiap sesi.
Risiko Akupuntur
Di samping manfaatnya, akupuntur juga memiliki kekurangan dan risiko tersendiri yang mungkin terjadi, di antaranya ialah sebagai berikut.
- Pendarahan, memar, dan rasa sakit bisa terjadi di tempat-tempat jarum dimasukkan. Beberapa efek samping akupuntur yang mungkin termasuk rasa sakit di tempat jarum menusuk kulit, pendarahan atau memar di tempat jarum menusuk kulit
- Jarum yang tidak steril dapat menyebabkan infeksi. The Food and Drug Administration (FDA) mengatur jarum akupuntur untuk dibuat dengan memenuhi standar tertentu. Jarum harus steril, tidak beracun, dan hanya untuk satu kali pakai.
- Rasa mengantuk, mual, serta merasa pusing atau pingsan bisa terjadi setelah atau selama sesi akupuntur
- Dalam kasus langka, jarum bisa patah dan merusak organ dalam. Efek samping serius seperti paru-paru tertusuk atau infeksi sangat jarang terjadi
Seperti yang dijelaskan dalam Medical News Today, disarankan untuk menggunakan akupuntur bersamaan dengan perawatan medis dalam kasus kondisi kronis atau parah. Jika Anda memiliki gangguan pendarahan seperti hemofilia atau sedang mengonsumsi obat antikoagulan, bicarakan dengan dokter atau praktisi akupuntur Anda sebelum menjalani akupuntur.