Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Ketahui Perbedaan Diakronik dan Sinkronik

Kata diakronik sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu "Dia" yang diartikan "Melintasi" dan kata "Charons" yang berarti "waktu"

2 Februari 2022 | 04.59 WIB

Ilustrasi otak. Pixabay
Perbesar
Ilustrasi otak. Pixabay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Diakronik dan sinkronik merupakan pendekatan untuk memahami sejarah, mulai dari soal memahami batas waktu, juga gejala-gejala yang lebih luas. Berikut ini penjelasan apa itu diakronik dan sinkronik.

Menurut laman repositori.kemdikbud.go.id, menjelaskan diakronik suatu metode atau cara mempelajari sejarah dengan melalui, melintasi, melampaui dan menjelajah waktu, sehingga bisa menguraikan peristiwa sejarah secara detail.  

Kata diakronik sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “Dia” yang diartikan “Melintasi” dan kata “Charons” yang berarti “waktu”, jadi diakronik diartikan sebagai melintasi, melalui atau menjelajahi waktu.

Tujuan pemahaman  diakronik dilakukan adalah mengajarkan cara berfikir secara kronologis, secara teratur dan berurutan. Dalam melakukan metode berfikir diakronik memiliki ciri-ciri, seperti mempelajari suatu kejadian sejarah seiring dengan berlalunya waktu. Sering digunakan pada ilmu mempelajari sejarah.

Ciri selanjutnya adalah punya cakupan kejiannya sangat luas, umumnya kajiannya bersifat historis atau sejarah, kajiannya memanjang dan memiliki dimensi waktu, mementingkan proses saat terjadinya suatu peristiwa. Juga sifatnya dinamis.

Sedangkan Sinkronik juga berasal dari bahasa Yunani, yaitu syn yang berarti dengan dan chronoss yang berarti waktu. Kajian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau waktu tertentu dengan lebih mendalam.

Ciri – ciri sinkronik ini adalah  metode mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa lampau, menitikberatkan kajian peristiwa pada pola – pola, gejala, dan karakter, punya sifat horizontal, metode yang tidak ada gunakan konsep perbandingan, punya cakupan  kajian  atau pembahasan yang lebih sempit. Ciri dari kajiannya pun sangat sistematis dan biasanya kajiannya bersifat serius dan lebih mendalam.

Satu contoh untuk menemukan perbedaan dari metode berpikir diakronik dan sinkronik adalah; Peristiwa 17 Agustus 1945, secara diakronik maka yang dilakukan adalah apa pembabakan selanjutnya dari peristiwa 17 Agustus. Sedangkan secara sinkronik, yang dilakukan adalah menelusuri proses perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia sejak masa penjajahan Belanda dapat menjadi contohnya.

TIKA AYU
Baca juga : Mengenal Filologi, Cabang Ilmu yang Mempelajari Sejarah Teks Sastra


Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus