Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, memamerkan salah satu foto romantisnya bersama sang istri Liestiaty F. Nurdin. Posenya bukan bergandengan tangan, namun sedang berbagi es krim. Dalam akun Instagram pribadinya, @nurdin.abdullah, Nurdin Abdullah menceritakan bahwa sang istri sempat ditawari untuk membeli es krim.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Namun sepertyinya Liestiaty menolak dibelikan es krim itu karena sedang diet. "Giliran saya makan sendiri, dipepet terus minta disuap," kata Nurdin Abdullah. "Percayalah, hingga umur 50an pun wanita sulit ditebak...," tulis Nurdin Abdullah pada 28 Desember 2019.
Pria sering kali dianggap tak mengerti kaum Hawa. Sepertinya itu benar adanya. Di dalam sebuah studi terkuak kenapa pria susah mengerti apa yang dipikirkan wanita. Boris Schiffer, peneliti di LWL-University Hospital di Bochum, Jerman, ingin mengetahui kenapa sebabnya. Bersama rekan-rekannya, dia meneliti 22 pria. Mereka berusia 21 hingga 52 tahun. Usia rata-rata mereka 36 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Otak mereka dipindai dengan MRI (magnetic resonance imaging) untuk melihat aktivitas otak dan aliran darahnya. Mereka lalu disodori 36 foto pasang mata. Separuhnya gambar mata pria dan sisanya wanita. Mereka diminta mendeskripsikan perasaan pemilik gambar mata.
Para pria ini disuruh memilih satu dari dua kata untuk mendeskripsikan perasaan pemilik gambar mata. Misalnya "tidak percaya" atau "ketakutan". Mereka juga diminta menggolongkan perasaan si pemilik gambar mata dalam kategori netral, negatif, dan positif.
Hasilnya, para responden ini membutuhkan waktu lebih lama dan menemui lebih banyak kesulitan saat menebak emosi dari mata wanita. Selain itu, otak mereka menunjukkan aktivasi yang berbeda ketika melihat mata laki-laki dibanding mata perempuan.
Amigdala, bagian otak yang terkait dengan emosi, empati, dan ketakutan, diaktifkan lebih kuat saat menilai mata pria. Sebaliknya, saat orang menatap mata wanita, bagian otak lainnya yang terkait dengan emosi dan perilaku tak seaktif saat melihat mata pria.
Temuan ini menunjukkan bahwa pria lebih buruk dalam membaca emosi perempuan. Temuan ini jadi salah satu fondasi yang menunjukkan bahwa defisit empati pada pria dapat menyebabkan pria memiliki sedikit empati bagi wanita. Tapi, kenapa ini terjadi, tidak jelas sebabnya.
Kemungkinan sebabnya, pria secara kultural dikondisikan untuk kurang memperhatikan isyarat emosional wanita karena respons diferensial mereka terprogram oleh evolusi sejarah manusia. "Pria lebih banyak terlibat dalam hal berburu dan perang, sehingga insting untuk membaca dan meramalkan niat dari musuhnya jadi hal penting," tulis peneliti.
Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal PLOS ONE pada 2013.
NUR ROCHMI | LIVESCIENCE | INSTAGRAM