Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ruam popok kondisi iritasi kulit yang rentan dialami bayi. Kondisi ini menimbulkan sensasi panas, kulit kemerahan, dan rasa tak nyaman di bagian kulit yang bersentuhan dengan popok. Mengutip Healthline, ruam ini muncul karena terlalu lama popok tidak diganti setelah bayi buang air besar atau buang air kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebab kotoran manusia memungkinkan bakteri penyebab iritasi berkembang biak. Ruam popok juga diakibatkan terlalu ketat menggunakan popok. Itu rentan berakibat alergi terhadap bahan kimia dalam popok.
Perawatan untuk menangani ruam popok
Penelitian yang diterbitkan dalam The Scientific World Journal pada 2012 menunjukkan, krim yang terbuat dari turunan tumbuhan, termasuk lidah buaya dan calendula berguna untuk mengobati ruam popok. Calendula bersifat mengurangi peradangan dan melawan bakteri yang mengakibatkan ruam popok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penggunaan krim dan salep topikal dan hidrokortison bisa digunakan untuk mengobati ruam popok untuk mengurangi pembengkakan. Krim antijamur atau antibiotik untuk mengatasi infeksi. Salep yang mengandung steroid juga berguna untuk mengobati ruam popok. Namun, untuk penggunaan produk itu harus mengikuti saran dokter.
Kiat mencegah ruam popok
- Mengutip WebMD, cuci tangan setiap sebelum dan sesudah mengganti popok. Cek popok bayi secara rutin agar tak telat mengganti setelah anak buang air.
- Air biasa digunakan saat membersihkan kulit bayi dari bekas kotoran. Saat membersihkan dengan sentuhan yang halus, tanpa harus menggosok sambil ditekan.
- Jika membersihkan bokong bayi menggunakan tisu, pilih yang berbahan lembut, tanpa alkohol dan pewangi. Bagian kulit bayi dipastikan benar-benar bersih dan kering sebelum memakai popok baru.
- Apabila ruam cukup banyak, saat membersihkan bekas kotoran bayi langsung membilas dengan air mengalir. Itu berarti tak sekadar menyeka saja.
DELFI ANA HARAHAP
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.