Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Pelambang - Palembang menjadi salah satu destinasi wisata yang dilirik wisatawan saat momentum Imlek alias tahun baru Cina tiba. Sebab, kota ini punya daya tarik perkampungan etnis Tionghoa yang sudah eksis sejak 500 tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menyambangi Palembang ketika Imlek tak lengkap rasanya kalau tak sekalian memburu kuliner andalannya, pempek. Sentra pempek di Palembang yang sudah kesohor sejak era 1990-an adalah di Pasar 26 Ilir.
Pasar ini terletak di tepi Sungai Musi. Lokasinya yang nyempil membuat wisatawan umumnya tak menyangka kalau di tempat itu terdapat surga kuliner yang menjajakan pempek dengan rasa paling asli.
Di sepanjang gang pasar tersebut, tepatnya di Jalan Mujahididn, Palembang, terdapat puluhan kios yang menjual pempek. Hampir semuanya serupa. Pengunjung akan dibuat bingung ketika pertama kali masuk.
Semua warung menjajakan pempek dengan harga yang sama, yakni Rp 1.000 per biji. Rasanya pun mirip. "Karena semua pempek di sini asli, pakai ikan tengiri papan," kata Wak Mar, 40 tahun, salah satu penjual pempek di Pasar 26 Ilir saat ditemui pada Kamis, 15 Februari 2017. Semangkok pempek kapal selam di sentra pempek, Jalan Mujahiddin, Pasar 26 Ilir, Palembang, Sumatera Selatan. Tempo/Francisca Christy Rosana
Rata-rata rasa pempek di pasar itu memang enak. Namun, yang paling membuat rasanya tambah kuat adalah kuah cuko atau cukanya. Warung yang menjual pempek dengan cuko paling populer adalah warung pempek Lala.
Pempek Lala memang terlihat paling ramai daripada pempek lain. Yesi Mardiana, warga asli Palembang, mengatakan cuko pempek Lala kental dan kuat rasa asamnya.
Selain pempek Lala, yang banyak diburu pengunjung adalah Warung Pempek Edy. Warung pempek ini konon merupakan warung pertama di deretan gang pasar tersebut. Tak cuma menjual pempek, Warung Pempek Edy juga menjajakan es kacang merah. Minuman manis ini menjadi komplemen makan pempek yang sempurna.
Pengunjung di sentra pempek tak cuma wisatawan. Penduduk lokal pun setiap hari ramai datang. Mereka umumnya menyantap pempek untuk sarapan atau makan siang.
Pasar 26 Ilir berjarak 17 kilometer dari bandara. Waktu tempuhnya kira-kira 30 menit kalau lancar atau 50 menit bila terhambat macet. Bisa ditempuh menggunakan taksi dengan tarif berkisar Rp 150 ribu. Bisa juga menunggang Trans Musi dengan di jam-jam tertentu.