Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Libur Panjang, Dokter Ingatkan Jangan Makan Berlebihan

Dokter meminta masyarakat mengendalikan konsumsi makanan di libur panjang ini agar berat badan tak naik, setidaknya hingga libur usai.

25 Januari 2025 | 21.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi makan bersama merayakan Imlek. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat memasuki libur panjang pada 25-29 Januari 2025. Ada libur Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW pada 27 Januari dan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili pada 29 Januari 2025. Pakar kesehatan dr. Dinda Maharani Augusmiadoni pun meminta masyarakat mengendalikan konsumsi makanan di libur panjang ini agar berat badan tak naik, setidaknya hingga libur usai. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia merujuk studi yang dilakukan Zavala RG di Meksiko pada 2017, yang menyebutkan selama liburan masyarakat cenderung menerapkan gaya hidup yang lebih santai sehingga tak mengontrol makan. Dinda pun mengingatkan masyarakat untuk mengontrol atau mengendalikan makan agar tak berlebihan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Cara mengontrol diri agar tidak makan secara berlebihan adalah dengan lebih sadar terhadap makanan yang kita konsumsi," kata dokter di RS Pondok Indah-Bintaro Jaya itu.

Menurutnya, ada sejumlah cara untuk mengatur asupan makanan selama liburan. Salah satunya memastikan kebutuhan nutrisi harian terpenuhi dengan gizi seimbang. Lalu, memperhatikan jenis dan porsi makanan yang dikonsumsi, makan tanpa distraksi, menghindari makan berlebihan saat stres, serta mencukupi kebutuhan cairan dengan minum air putih minimal 2-3 liter per hari.

Kurangi makanan kurang sehat
Dinda mengatakan perayaan-perayaan tertentu selama masa liburan biasanya banyak diisi acara silaturahmi atau kegiatan sosial yang menghidangkan beragam hidangan seperti kue dan sebagainya. Hidangan ini umumnya disajikan dalam bentuk prasmanan.

"Selain itu, liburan juga menjadi kesempatan kita untuk mencoba berbagai hidangan baru saat traveling atau bepergian ke suatu tempat yang mungkin sulit diakses pada hari-hari biasa," ujarnya.

Di sisi lain, banyaknya waktu luang selama liburan dapat menjadi pendorong untuk memberikan self reward atau penghargaan diri berupa makanan yang kurang sehat. Misalnya, makanan cepat saji. Hal-hal tersebut menyebabkan orang dapat terpapar situasi yang rentan meningkatkan asupan makanan, mulai dari variasi makanan, makanan tinggi kalori, dan porsi yang lebih besar. 

Untuk tahun 2025 sendiri pemerintah telah menetapkan 16 hari libur nasional dan tujuh hari cuti bersama sehingga totalnya ada 23 hari libur.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus