Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BANJIR di banyak wilayah Jabodetabek sudah mulai surut, termasuk di Bekasi. Hujan deras yang turun hampir setiap hari menyebabkan air sungai meluap, saluran drainase tersumbat, tanggul jebol, dan akhirnya menggenangi pemukiman warga. Faktor manusia seperti minimnya daerah resapan air, sampah yang menyumbat saluran air, serta pembangunan di kawasan berisiko tinggi juga memperparah kondisi banjir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Air Sungai Citarum dan Cibeet Meluap, Karawang Dihantam Banjir
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah banjir surut, Anda pasti ingin segera keluar dari pengungsian dan pulang ke rumah. Namun Anda juga perlu memastikan apakah sudah aman kembali ke rumah. Menurut sebuah artikel di FEMA pada 21 Mai 2021, Anda sebaiknya pulang ke rumah setelah otoritas lokal menyatakan aman untuk melakukannya.
Jika membawa kendaraan, hindari genangan air untuk mencegah kerusakan atau jika ternyata ada lubang yang tidak tampak. Saat memasuki rumah, jangan langsung menyalakan listrik dan korek api karena siapa tahu ada gas yang bocor. Jangan sentuh peralatan listrik jika masih basah agar tidak tersetrum.
Selain itu, selalu jaga kebersihan pakaian, segera berganti baju bila basah, dan gunakan alas kaki untuk mengurangi risiko terserang penyakit. Pastikan pula rumah atau tempat mengungsi dalam keadaan bersih, pencahayaan dan sirkulasi udara baik dan tidak terlalu lembab untuk mencegah munculnya penyakit pernapasan.
Periksakan Kesehatan
Dilansir dari laman Bangkok Hospital, Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala penyakit terkait banjir seperti berikut:
-Penyakit pernapasan macam batuk dan pilek, sesak napas.
-Masalah pencernaan seperti diare, keracunan makanan, kolera, disentri, tifoid, dan hepatitis.
-Leptospirosis yang disebabkan virus yang dibawa kencing tikus dengan gejala demam tinggi, sakit kepala, mata dan kulit menguning, bahkan batuk darah.
-Kutu air dengan gejala kulit kaki melepuh atau luka, gatal di antara jari-jari, ruam dan merah.
-Sakit mata atau konjungtivitis dengan gejala mata merah, bengkak, gatal, keluar air, dan sensitif terhadap cahaya.
-Demam dengue atau demam berdarah akibat gigitan nyamuk yang berkembang biak di genangan air.
-Insiden karena terpapar zat berbahaya, serangan hewan atau serangga berbisa, tersetrum, tenggelam, atau terluka akibat terkena atau menginjak objek tajam.
Cara Atasi Masalah Kulit
Spesialis kulit dari Universitas Udayana Bali, I Gusti Nyoman Darmaputra, meminta masyarakat mewaspadai beberapa risiko infeksi kulit yang sering terjadi akibat banjir. Ia mengatakan penyakit kulit yang muncul antara lain infeksi jamur seperti tinea pedis atau kutu air karena kaki yang lama terendam air tercemar, infeksi bakteri impetigo dan bisul yang mudah berkembang di lingkungan kotor serta lembab, dan dermatitis kontak alergi akibat paparan bahan kimia atau kontaminan di air banjir.
Jika korban banjir mengalami masalah kulit tersebut, Darma menyarankan untuk membilas dan cuci area kulit yang terkena banjir dengan air bersih dan sabun, dan pindah ke tempat yang kering agar paparan air tercemar tidak berlanjut. “Jika muncul gatal atau iritasi, berikan krim antigatal atau antihistamin oral sesuai petunjuk. Apabila timbul luka terbuka atau tanda infeksi serius seperti bengkak, nanah, kemerahan luas, atau demam, segera rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lebih lanjut,” saran Darma, dikutip dari Antara pada Kamis, 6 Maret 2025.
Sementara itu, spesialis dermatologi dan venerologi Marsha Bianti menekankan pentingnya menjaga kebersihan dalam upaya meminimalkan risiko terkena masalah kulit akibat banjir. "Karena air banjir kotor dan tercemar, jadi itu yang harus hati-hati. Kemudian pada individu yang kulitnya sensitif dan rentan mengalami eksim atau peradangan, itu bisa kambuh ketika kontak dengan air banjir," kata dokter lulusan Universitas Indonesia itu kepada Antara, Kamis, 6 Maret 2025.
Ia menjelaskan air yang tercemar kotoran bisa menyebabkan kulit terinfeksi bakteri atau jamur dan mengalami peradangan. Karena ituusahakan segera membilas kulit yang kena air banjir menggunakan air bersih kemudian mengeringkannya untuk mencegah masalah kulit.
"Jika tidak segera ditangani bisa muncul penyakit kulit yang lebih berat seperti selulitis. Kemudian, area kulit yang terkena air banjir yang ada penyakit kulitnya juga bisa menjadi tempat masuknya kuman-kuman lain yang tentu bisa membahayakan," tambah Marsha.
Yang Perlu Dilakukan Pascabanjir
Banjir bisa menyebabkan banyak kerusakan dan menyisakan banyak masalah, seperti lumpur yang mengotori rumah, perabotan rusak, terutama peralatan elektronik, hingga risiko berbagai penyakit. Setelah air surut, banyak hal yang harus dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kebersihan lingkungan. Dikutip dari Progressive, berikut hal-hal yang harus dilakukan setelah banjir surut.
Pastikan rumah aman sebelum masuk
Sebelum kembali ke rumah, pastikan kondisi lingkungan sudah aman. Perhatikan potensi bahaya seperti bangunan yang rapuh, kabel listrik terendam, ada ular, atau gas bocor. Jika masih ada genangan, hindari berjalan di air banjir karena bisa mengandung zat berbahaya atau berlubang di bawahnya.
Matikan listrik dan pakai alat pelindung
Jika rumah tergenang, segera matikan listrik dari sumber utama sebelum masuk. Jangan menyalakan listrik atau menggunakan peralatan elektronik sebelum memastikan semuanya dalam kondisi kering dan aman. Jika perlu, panggil teknisi untuk memeriksa kelayakan instalasi listrik sebelum digunakan kembali.
Bersihkan rumah dan perabotan
Setelah air surut, rumah biasanya dipenuhi lumpur dan sampah. Bersihkan lantai, dinding, dan perabotan dengan air bersih. Gunakan sabun antiseptik atau disinfektan untuk membunuh kuman dan bakteri yang terbawa banjir.
Waspadai penyakit pascabanjir
Setelah banjir, risiko penyakit seperti diare, leptospirosis, infeksi kulit, dan demam berdarah meningkat. Jika mengalami gejala seperti mual, muntah, demam, atau gatal-gatal, segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Periksa dan buang barang yang rusak
Cek perabotan dan makanan yang terkena banjir. Jangan gunakan barang yang sudah tidak layak atau berisiko membawa penyakit.
Bersihkan lingkungan dan saluran air
Banjir sering membawa sampah dan lumpur yang menyumbat saluran air. Bersihkan drainase dan got di sekitar rumah agar air hujan berikutnya bisa mengalir dengan lancar dan tidak menyebabkan genangan baru. Dengan melakukan langkah-langkah ini, rumah dan lingkungan bisa kembali bersih serta nyaman setelah banjir. Tetap waspada dan selalu siapkan langkah antisipasi untuk menghadapi musim hujan berikutnya.