Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Remaja menjadi kalangan yang rentan mengalami masalah kesehatan mental. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi rumah tangga, masalah dengan teman sebaya, tekanan untuk menjadi mandiri hingga perundungan atau bullying.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir dari laman Verywell Family, berikut merupakan 5 masalah kesehatan mental yang kerap dialami remaja:
- Depresi
Menurut lembaga Penyalahgunaan Zat dan Administrasi Layanan Kesehatan Mental (SAMHSA) Amerika Serikat, dalam surveinya tahun 2015 ditemukan sekitar 8 persen remaja usia 12 hingga 17 tahun mengalami depresi. Masalah kesehatan mental ini lebih mungkin dialami oleh remaja perempuan. Dari keseluruhan remaja yang mengalami depresi, setengahnya melaporkan gejala yang sangat mempengaruhi kehidupan sosial atau akademik mereka.
- Anxiety Disoreder
Menurut National Institute of Mental Health, sekitar 8 persen remaja usia 13 hingga 18 tahun mengalami anxiety disorder atau gangguan kecemasan. Masalah ini dapat menyebabkan remaja kesulitan bersosialisasi dan mengganggu pendidikan mereka. Biasanya, bentuk pengobatan untuk gangguan kesemasan adalah terapi bicara.
- Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, sekitar 9 persen anak-anak usia 2 hingga 17 tahun didiagnosis dengan ADHD. Ada tiga tipe ADHD, yakni tipe hiperaktif, lalai dan impulsif. Remaja dengan ADHD tipe hiperaktif cenderung kesulitan untuk duduk diam dan berhenti bicara, sementara remaja dengan ADHD tipe lalai cenderung sulit fokus dan mudah terganggu. Selain terapi dan pemberian obat-obatan, peran orang tua juga penting dalam mengelola gejala ADHD.
- Oppositional Defiant Disorder (ODD)
Menurut American Academy of Child and Adolescent Psychiatry, 1 hingga 16 persen remaja mengalami ODD. Masalah kesehatan mental ini ditandai dengan pembangkangan ekstrem, agresi verbal dan fisik serta dendam. Jika tidak segera diobati, remaja dengan ODD dapat menunjukkan gangguan perilaku yang jauh lebih serius.
- Eating Disorder
Menurut National Institute of Mental Health, sekitar 2,7 persen remaja usia 13 hingga 18 tahun mengalami eating disorder. Gangguan mental yang termasuk sebagai eating disorder antara lain anoreksia, bulimia dan binge eating disorder (BED). Anoreksia ditandai dengan pembatasan makanan yang ekstrim dan penurunan berat badan, bulimia ditandai dengan makan berlebih dan kecenderungan untuk mengeluarkan kembali makanan tersebut dengan muntah atau menggunakan obat pencahar, sementara gangguan mental BED ditandai dengan makan makanan dalam jumlah besar pada satu waktu.
SITI NUR RAHMAWATI
Baca juga: