Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kebaya merupakan busana tradisional yang diturunkan dari generasi ke generasi. Busana ini terbuat dari berbagai bahan kain ringan, salah satunya adalah brokat dan kain katun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kebaya juga sering dihiasi bordiran untuk memperkaya variasi. Selain itu, kebaya biasanya dipasangkan dengan kain panjang, sarung, atau kemben.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sepanjang eksistensi kebaya, beragam jenis dan model telah ditampilkan di acara resmi dan dipakai dalam keseharian. Untuk mengenal beberapa model di antaranya, berikut telah dikumpulkan oleh Tempo:
Janggan
Melansir keraton.perpusnas.go.id, kata janggan berasal dari kata ‘jangga’ yang berarti leher. Model kebaya ini mempunyai kemiripan dengan jas laki-laki jawa, surjan. Kancing bajunya terletak di bagian leher ke bawah kiri tubuh.
Kebaya Janggan umumnya berwarna hitam. Hitam menyimbolkan ketegasan, kesederhanaan, dan juga kedalaman. Kebaya ini sering digunakan oleh abdi dalem putri keraton Jawa ketika menabuh gamelan (wiyaga) atau pesinden (vokalis putri).
Encim
Jurnal berjudul Sejarah dan Perkembangan Bordir Kebaya Encim di Indonesia, menyatakan kebaya Encim merupakan busana yang dipakai oleh perempuan Cina-Melayu pada 1900-an. Kebaya hasil akulturasi ini masih dipakai hingga saat ini, bahkan mengalami perkembangan yang cukup baik.
Salah satu pembeda kebaya ini adalah padatnya hiasan bordir di bagian leher, lingkar lengan, dan sekeliling tepian kebaya. Dari segi bentuk, kebaya ini merupakan hasil peralihan dari kebaya panjang menjadi kebaya biku.
Hal ini sesuai dengan kaum keturunan Tionghoa yang sering menggunakan busana dengan potongan lengan pendek. Aksesoris bewarna akan mempercantik kebaya yang berbahan dasar katun atau tenun ini.
Bunga Citra Lestari saat mengenakan kutubaru. Instagram.com/@didietmaulana
Kutubaru
Kebaya Kutubaru diyakini berasal dari Jawa Tengah dan muncul sekitar abad 18. Model ini menutup dada dari kanan ke kiri dengan secarik kain. Biasanya, model kebaya ini dipadukan dengan kemben.
Fungsinya adalah untuk menguatkan siluet pemakainya. Hingga saat ini, kebaya Kutubaru sudah dikembangkan menjadi jenis busana modern dan masih diperjualbelikan di berbagai gerai busana.
Bali
Perempuan Bali mengenakan model kebaya ini dalam berbagai kesempatan. Kebaya ini terbuat dari kain brokat atau kain katun.
Ciri khasnya ialah renda pada busana dan selendang yang diikat di pinggang.
Melansir disbud.bulelengkab.go.id, Kebaya ini juga sering disetelkan dengan kain kamen. Kain ini mirip dengan sarung yang dililitkan di pinggang untuk menutupi tubuh bagian bawah. Biasanya corak yang menonjol dan berbentuk persegi.
Sunda
Pembeda kebaya Sunda dengan kebaya lainnya adalah bentuk lehernya yang hampir persegi empat. Kebaya Sunda identik dengan warna cerah seperti putih. Pasangan dari kebaya ini adalah kain panjang atau sinjang bundel .
FATHUR RACHMAN
Baca juga: Naik-Turun Pamor Kebaya dari Masa ke Masa