Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Luna Maya dan Patricia Gouw jadi Juri Indonesia's Next Top Model

Luna Maya dan Patricia Gouw, juri Indonesia's Next Top Model, berbagi pengalaman tentang dunia modeling yang pernah mereka geluti.

24 November 2020 | 19.35 WIB

Luna Maya menghadiri pengenalan pemeran serta teaser poster film horror Suzzana: Santet llmu Pelebur Nyawa di Jakarta, Kamis, 30 Januari 2020. Tempo/Nurdiansah
Perbesar
Luna Maya menghadiri pengenalan pemeran serta teaser poster film horror Suzzana: Santet llmu Pelebur Nyawa di Jakarta, Kamis, 30 Januari 2020. Tempo/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Luna Maya dan Patricia Gouw didaulat menjadi juri Indonesia’s Next Top Model yang mulai tayang di Net TV pada Sabtu, 28 November 2020. Acara pencarian bakat lisensi dari America’s Next Top Model dan diadaptasi dari Asia’s Next Top Model itu telah mendapatkan 16 finalis dari berbagai daerah di Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Bagi Patricia Gouw, acara ini seperti kilas balik lima tahun lalu ketika dia mengikuti Asia’s Next Top Model hingga keluar sebagai runner up pada 2016. Menurut dia, ajang itu membuka jalannya untuk berkarier di dunia hiburan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Sepulangnya aku malah jadi broadcaster, presenter, dan peluang-peluang lain seperti Youtuber dan sebagainya. Dan ketika selesai dari Asia’s Next Top Model, aku banyak banget masukan dari para juri yang mungkin nggak keluar di tayangan,” kata dia saat konferensi pers virtual, Selasa, 24 November 2020.

Masukan dari para juri itu ternyata membuat dia mengenali potensi lain dalam dirinya, selain menjadi model.

Ragam topi Patricia Gouw. Instagram/@patriciagouw

“Bukan hanya jadi model, itu memberikan banyak dampak dalam bisnis dan cuan pastinya. Aku ngerasa saat aku di Top Model, aku ditantang banget. Sebenarnya jadi model itu gampang asal ada usaha lebih. Itu melatih kita untuk punya mental baja,” ujar dia.

Beda dengan Patricia Gouw yang menceritakan pengalamannya, Luna Maya berbicara tentang peluang berkarier sebagai model di Indonesia. Menurut dia, pasar dunia model di Tanah Air cukup besar karena banyak majalah lisensi internasional, juga industri fashion yang terus berkembang.

Perempuan yang mengawali kariernya sebagai model ini juga menyayangkan pasar tersebut sempat dikuasai oleh model-model asing. “Dunia modeling kita sempat didominasi orang luar. Agak aneh padahal kita punya banyak banget talent di Indonesia. Tapi mungkin mereka nggak ada jalur harus ke mana,” ujar dia.

Panca Makmun yang dikenal sebagai koreografer di banyak peragaan busana mengatakan model Indonesia juga saat ini tengah diminati di pasar internasional. Dia mencontohkan Laras Sekar yang pernah membawakan karya Yves Saint Laurent dan model iklan Loreal di Paris, juga Devita Ravani yang menjajal runway Dolce & Gabbana dan beberapa desainer top Paris.

“Jadi mereka punya oppotuninty bukan hanya jadi model di Indonesia tapi juga di internasional,” kata dia.

Selain Luna Maya, Patricia Gouw, dan Panca Makmun, juri lainnya adalah Deddy Corbuzier.

Seleksi finalis Indonesia’s Next Top Model dilakukan secara online sepanjang Agustus 2020. Pesertanya adalah para perempuan Indonesia berusia 17-27 tahun dengan tinggi badan minimal 168 cm dan memiliki bakat di bidang fashion modeling.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus