Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Makanan Ultra-Proses: Mengenali Risiko Gangguan Kesehatan dan Jenis Produknya

Makanan ultra-proses (ultra-processed food) tergolong salah satu asupan yang tidak menyehatkan jika sering dikonsumsi

2 Desember 2024 | 16.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Makanan ultra-proses (ultra-processed food) tergolong salah satu asupan yang tidak menyehatkan jika sering dikonsumsi. Makanan ultra-proses, sering disebut sebagai makanan instan. Dikutip dari situs web British Heart Foundation, jenis makanan ini telah melewati proses pengolahan industri yang panjang. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Makanan ultra-proses biasanya dibuat menggunakan bahan-bahan yang tidak umum ditemukan di dapur rumah tangga, seperti sirop jagung fruktosa tinggi, minyak yang sudah mengalami proses penjenuhan (hidrogenasi), serta bahan tambahan seperti perasa, pewarna, dan emulsi. Tujuannya untuk membuat produk yang memikat hidangannya dan lezat rasanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1.  Proses Pengolahan

Dikutip dari artikel Mengenal Makanan Ultra Proses dalam situs web Agroindustri Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, proses pengolahan makanan ini menggunakan metode seperti hidrogenasi, modifikasi kimiawi, pencetakan, dan ekstrusi (manufaktur), dengan tambahan bahan seperti bubuk whey, maltodekstrin, atau glukosa. Bahan penguat rasa dan pewarna sering digunakan untuk mengolah produk ini.

2. Risiko Gangguan Kesehatan

Banyak penelitian mengaitkan makanan ultra-proses dengan berbagai masalah kesehatan. Laporan pada 2024, Ultra-processed Food Exposure and Adverse Health Outcome: Umbrella Review of Epidemiological Meta Analysis menjelaskan, konsumsi makanan ini dapat dikaitkan dengan 32 masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, kecemasan, dan depresi.

Ilmuwan nutrisi Lauren O’Connor mengatakan, bahwa meskipun ada hubungan antara makanan ini dengan penyakit kronis, tidak berarti makanan ultra-proses langsung menyebabkan gangguan kesehatan.

Namun, kebanyakan ahli sepakat makanan ini tidak sehat, juga mudah didapat karena murah dan enak. Itu sebabnya, makanan ultra-proses mudah dikonsumsi menggantikan asupan yang sehat mengandung nutrisi. Kebiasaan mengonsumsi makanan ultra-proses ini, yang kelak mengakibatkan masalah kesehatan. Soal harga murah dan enak, membuat makanan ultra-proses dikonsumsi sering dan berlebihan.

3.  Makanan Ultra-Proses

Para ahli kesehatan menyarankan untuk membatasi konsumsi makanan ultra-proses, karena minim gizinya. Adapun di antara contoh makanan ultra-proses antara lain kue kering. Kudapan ini dibuat melalui proses panjang dengan tambahan perasa dan pemanis buatan. Konsumsi berlebihan dapat berdampak buruk terhadap kesehatan pencernaan dan tubuh secara keseluruhan.

Daging olahan seperti nuget, sosis, bakso, dan ham mengandung pengental, serat tambahan, dan pengemulsi. Sereal dan roti kemasan yang diproses secara industri mengandung pengemulsi dan pati yang dimodifikasi.

Mengonsumsi makanan tersebut secara berlebihan rentan meningkatkan risiko diabetes. Sebagai alternatif, pilih roti segar dari produsen rumahan yang menggunakan metode pembuatan sederhana.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus