Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Malas Ganti Bantal Kesayangan yang Sudah Kuning dan Lusuh, Pakar Ingatkan Efeknya

Pakar tak menganjurkan bantal lusuh tetap dipertahankan. Warnanya yang berubah bisa menyebabkan masalah kesehatan pernapasan, kulit, dan tidur.

27 Oktober 2023 | 21.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bantal yang sudah kempis, lusuh, warna berubah kekuningan, dan banyak noda kecoklatan memang sudah tak sedap dipandang dan tak nyaman dipakai. Tapi rata-rata setiap orang masih menyimpan dan menggunakannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kalau tak punya bantal kempis yang menguning, kita tak pernah hidup," komentar seorang pengguna TikTok. "Tak ada bantal setara bantal tua yang kuning," komentar lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sayangnya, pakar tak menganjurkan bantal seperti itu tetap dipertahankan. Warnanya yang berubah bisa menyebabkan masalah kesehatan pernapasan, kulit, dan tidur. 

"Bantal kuning dan lusuh ini, meski banyak kenangannya, sudah terpapar alergen dan jadi sarang kuman. Lalu, karena sudah terlalu sering dipakai, bantal tak lagi mendukung leher seperti yang semestinya," ujar Dr. Zachary Rubin, pakar alergi di Illinois, Amerika Serikat, kepada USA Today.

Kenapa bantal jadi kuning
Akumulasi minyak, kotoran, dan keringat dari rambut, dan kulit sepanjang waktu meninggalkan residu di bantal yang menyebabkan perubahan warna, jelas  Dr. Lindsey Zubritsky, dermatolog di Mississippi. 

Wajah juga memproduksi zat lengket berminyak yang disebut sebum dan membuat kulit terjaga kelembapannya. Sebum berbeda dari keringat tapi hasilnya tetap sama ke bantal. Belum lagi sisa make up dan rambut yang basah, yang bikin bantal jadi kuning.

Tidur dengan bantal favorit pada akhirnya akan menyebabkan jerawat dan iritasi kulit lainnya karena kotoran yang bisa menyumbat pori-pori, terutama bagi yang menderita eksim, ruam, sudah berjerawat, dan berkulit sensitif. 

Belum lagi kutu dan kuman yang bersarang dan memakan remah-remah sel kulit mati.  Ketika tidur di bantal yang kotor, Anda akan menghirup kotoran, urine, dan bangkai mereka, yang dapat menyebabkan inflamasi dan mengiritasi saluran pernapasan.

Bagaimana menjaga kebersihan bantal?
-Ganti sarung bantal dan semprotkan untuk mengusir baunya.
-Semprotkan dengan sanitizer untuk kain.
-Jemur bantal beberapa jam setiap dua minggu. 
-Cuci bantal dengan deterjen setiap tiga bulan.
-Keringkan sebelum dipasangkan sarung bantal.
-Ganti bantal setiap dua tahun.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus