Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Manfaat Bermain untuk Perkembangan Bahasa Anak

Kurang bermain bisa menyebabkan perkembangan bahasa anak terhambat karena sambil bermain sebenarnya anak-anak juga belajar.

3 April 2023 | 09.53 WIB

Ilustrasi anak bermain/UNIQLO
Perbesar
Ilustrasi anak bermain/UNIQLO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Biarkan anak bermain fisik bersama teman-teman sebaya, tak hanya duduk menatap gawai selama berjam-jam. Terapis wicara Bangkit Pratama mengatakan kurang bermain bisa menyebabkan perkembangan bahasa anak terhambat karena sambil bermain sebenarnya anak-anak juga belajar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Jika anak-anak kurang bermain dan berinteraksi dapat menyebabkan perkembangan bahasanya terhambat karena dengan permainan anak akan lebih enjoy menikmati proses belajar berbicara," kata Bangkit dalam diskusi memperingati Hari Kesadaran Autisme Sedunia, Minggu, 2 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bangkit mengatakan permainan adalah landasan untuk perkembangan bahasa anak. Sudah sewajarnya para orang tua aktif dalam mengajak anak berinteraksi. Jenis permainan yang dapat digunakan juga bermacam-macam, seperti permainan simbol (tebak-tebakan bentuk benda yang ada di sekitar), bermain pura-pura (seperti dokter-dokteran), dan permainan dasar (umum seperti cilukba).

"Usia 3 tahun ke bawah jika duduk satu jam itu tidak bagus dan tidak fokus. Ajak mereka lari sambil bersuara," saran Bangkit.

Main sambil duduk
Meski demikian, bukan berarti bermain sambil duduk tidak bagus. Ada permainan yang bisa dilakukan sambil duduk namun tidak sampai satu jam dan tetap harus diawasi orang tua. Contohnya jika memberikan mainan model binatang pun orang tua juga harus berperan mengajak berbicara seperti menirukan suara atau pura-pura memberi makan.

Menurutnya, jenis permainan lain seperti bermain berkelompok yang lebih aktif bisa lebih melatih kemampuan interaksi anak karena kemampuan motorik dan bicara itu sebanding. Orang tua yang memberikan tanggung jawab anaknya kepada para pengasuh itu biasanya lupa akan hal ini, kata Bangkit. Oleh karena itu, ia menyarankan orang tua memperhatikan perkembangan anak dengan minimal melihat buku merah muda (buku kesehatan ibu dan anak) yang dibagikan di Posyandu.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus