Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Diet vegan saat ini mengalami perkembangan pesat hingga banyak orang yang mulai beralih menerapkannya tidak hanya dalam pola makan namun juga gaya hidup. Namun bagaimanakah dampak kesehatan yang ditimbulkan dari diet vegan?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman Vegan Society, veganisme adalah sebuah filosofi dan cara hidup yang berupaya untuk sebisa mungkin menghindari segala bentuk eksploitasi dan kekejaman terhadap hewan untuk makanan, sandang, atau tujuan lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pola makan vegan dapat dikategorikan sebagai bentuk vegetarianisme yang paling ketat. Hal itu dikarenakan pola makan vegan tidak hanya mengecualikan daging hewan, tetapi juga susu, telur, dan bahan-bahan lain yang berasal dari hewan. Ini termasuk: gelatin, madu, carmine, pepsin, shellac, albumin, whey, kasein, dan beberapa bentuk vitamin D3.
Selain itu, kelompok vegan juga menerapkannya pada gaya hidup mereka. Misalnya, tidak akan mengenakan kulit atau suede, dan tidak akan menggunakan produk kecantikan dengan bahan yang berasal dari hewan, seperti dikutip dari laman Vegan Society.
Dilansir dari laman Healthline, berikut merupakan sejumlah nilai positif yang didapat dengan menerapkan pola makan vegan, antara lain:
Lebih kaya akan nutrisi tertentu
Sebagaimana diketahui, beralih ke pola makan vegan dari pola makan barat yang umum berarti akan menghilangkan daging dan produk hewani. Hal ini akan membuat seseorang lebih bergantung pada makanan lain sebagai penggantinya yang bisa diambil dari biji-bijian utuh, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa pola makan vegan cenderung menyediakan lebih banyak serat, antioksidan, dan senyawa tanaman yang bermanfaat. Pola makan vegan juga tampaknya lebih kaya akan kalium, magnesium, folat, dan vitamin A, C, dan E.
Dapat membantu menurunkan berat badan berlebih
Saat ini, ada banyak orang yang beralih ke pola makan nabati dengan harapan dapat mengurangi berat badan berlebih. Meskipun tidak ada jaminan bahwa pola makan vegan akan menghasilkan penurunan berat badan, mungkin ada beberapa alasan bagus untuk mencobanya.
Banyak penelitian observasional menunjukkan bahwa vegan cenderung lebih kurus dan memiliki indeks massa tubuh (BMI) lebih rendah dibandingkan nonvegan. Selain itu, beberapa penelitian lain, melaporkan bahwa pola makan vegan lebih efektif untuk menurunkan berat badan dibandingkan dengan pola makan yang dibandingkan.
Menurunkan kadar gula darah
Memang benar, para vegan cenderung memiliki kadar gula darah yang lebih rendah dan sensitivitas insulin yang lebih tinggi dan mungkin memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2.
Bahkan meski tidak sepenuhnya menjadi vegan, meningkatkan asupan makanan nabati yang sehat dan mengurangi asupan makanan berbasis daging dan susu dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2.
Sebuah studi pada 2006 bahkan membuktikan bahwa pola makan vegan menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes lebih banyak dibandingkan dengan pola makan yang direkomendasikan oleh American Diabetes Association (ADA).
Risiko komplikasi diabetes lebih rendah
Secara umum, pola makan vegan dianggap dapat menurunkan risiko komplikasi bagi penderita diabetes tipe 2. Orang dengan diabetes yang mengganti protein nabati dengan daging disebut dapat mengurangi risiko fungsi ginjal yang buruk, namun masih diperlukan lebih banyak penelitian tentang topik ini.
Terlebih lagi, beberapa penelitian memperlihatkan bahwa pola makan vegan dapat membantu meredakan nyeri yang disebabkan oleh neuropati perifer, kondisi umum pada penderita diabetes
Dapat melindungi dari risiko kanker tertentu
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, setidaknya sepertiga dari semua kanker dapat dicegah dengan faktor-faktor yang bisa dikendalikan, termasuk pola makan.
Selain itu, menurut National Cancer Institute, mengonsumsi makanan nabati dalam jumlah lebih banyak yang bisa didapat lewat pola makan vegan, juga dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker perut, paru-paru, mulut, dan tenggorokan. Tak hanya itu, risiko kanker usus besar, prostat, dan pankreas pun dapat dikurangi. Terlebih lagi, pola makan vegan umumnya mengandung lebih banyak produk kedelai, yang mungkin menawarkan perlindungan terhadap kanker payudara.
Dapat mengurangi rasa sakit akibat radang sendi
Satu studi kecil secara acak menugaskan orang-orang yang menderita radang sendi untuk terus mengonsumsi makanan omnivora atau beralih ke makanan vegan nabati utuh selama 6 minggu.
Hasilnya, mereka yang menjalani pola makan vegan melaporkan tingkat energi yang lebih tinggi dan fungsi umum yang lebih baik dibandingkan mereka yang tidak mengubah pola makannya. Beberapa penelitian lain membuktikan bahwa pola makan vegan dapat membantu memperbaiki gejala rheumatoid arthritis, termasuk nyeri, pembengkakan sendi, dan kekakuan di pagi hari.
Risiko Diet Vegan
Pola makan vegan bisa sangat bergizi dan memiliki sederet dampak positif. Namun perlu diperhatikan pula adanya potensi risiko atau efek samping yang dapat ditimbulkan bagi kesehatan.
Dikutip dari laman WebMD, menghindari makanan hewani dapat membuat tubuh kekurangan beberapa nutrisi, seperti protein, kalsium, asam lemak omega-3, zinc, vitamin B12, dan vitamin D.
Tubuh memerlukan protein untuk menggerakkan semua reaksi kimia dalam tubuh. Begitu pula Kalsium untuk memperkuat tulang dan gigi, Asam lemak omega-3 menjaga sel-sel tetap sehat dan melindungi jantung dengan melindungi dari penyakit jantung dan stroke. Nutrisi ini sangat penting bagi tubuh anak-anak yang sedang tumbuh dan selama masa kehamilan.
Mereka yang sedang hamil atau menyusui, anak-anak bahkan bayi sebenarnya dapat tumbuh dengan baik dengan pola makan vegan. Namun, sangat penting agar diet vegan ini bisa direncanakan dengan baik dan seimbang.
Apabila memiliki kondisi kesehatan tertentu, bicarakan dengan dokter sebelum memulai pola makan vegan. Mungkin ada alasan mengapa pola makan vegan bukanlah pola makan terbaik untuk sebagian orang.
NI MADE SUKMASARI | HEALTHLINE | WEBMD | VEGAN SOCIETY