Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kolak memiliki jenis isian atau bahan utama yang beragam. Salah satu jenis dari makanan yang selalu dicari selama Ramadan ini adalah kolak ubi. Kolak ini dibuat menggunakan menggunakan ubi manis sebagai bahan utamanya. Tekstur ubi yang kenyal berpadu dengan kuah santan kental manis. Hidangan kolak ubi ini pun menjadi menu buka puasa favorit selama Ramadan.
Ubi yang dijadikan bahan utama kolak juga memiliki beberapa manfaat kesehatan. Adapun, manfaat kesehatan dari ubi sebagai berikut, yaitu:
Meningkatkan Kesehatan Usus
Serat dan antioksidan dalam ubi jalar dapat bermanfaat untuk kesehatan usus. Ubi jalar memiliki dua jenis serat, yaitu larut dan tidak larut. Tubuh tidak dapat mencerna salah satu jenis serat tersebut. Akibatnya, serat tetap berada di dalam saluran pencernaan dan menyediakan manfaat kesehatan usus, seperti menyerap air dan melembutkan tinja.
Antioksidan dalam ubi juga meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang sehat, seperti bifidobacterium dan lactobacillus. Tubuh yang memiliki bakteri tersebut dalam jumlah banyak dapat meningkatkan kesehatan usus dan mengurangi risiko mengalami sindrom iritasi usus besar serta diare menular.
Meningkatkan Penglihatan yang Sehat
Menurut Healthline, ubi jalar mengandung beta karoten yang dapat diubah menjadi vitamin A dalam tubuh untuk membentuk reseptor pendeteksi cahaya di mata. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kebutaan khusus atau dikenal xerophthalmia. Selain itu, ubi juga mengandung antosianin yang dapat melindungi sel mata dari kerusakan.
Meningkatkan Fungsi Otak
Sebuah studi membuktikan ekstrak ubi jalar yang kaya antosianin dapat mengurangi penanda peradangan dan meningkatkan memori kerja spasial tikus. Meskipun tidak ada penelitian yang diuji kepada manusia, tetapi secara umum, diet kaya buah dan sayur dengan kandungan antioksidan tinggi dikaitkan dengan risiko penurunan mental dan demensia. Salah satu buah atau sayur yang kaya akan antioksidan adalah ubi.
Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh
Kandungan vitamin A dalam ubi juga dapat mendukung sistem kekebalan tubuh. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin A dapat mengurangi kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk merespons dengan baik potensi ancaman. Akibatnya, seseorang yang mengonsumsi ubi dengan teratur dapat mencegah kekurangan vitamin A.
Berpotensi Melawan Kanker
Ubi menawarkan berbagai antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari kanker tertentu. Antosianin ubi jalar ungu juga telah ditemukan dapat memperlambat pertumbuhan jenis sel kanker tertentu dalam studi tabung reaksi, termasuk kandung kemih, usus besar, perut, dan payudara. Ekstrak kulit ubi jalar juga telah ditemukan memiliki sifat anti-kanker dalam penelitian hewan. Namun, belum ada penelitian yang menguji efek ini pada manusia.
Mengatasi Diabetes dan Penyakit Jantung
Menurut WebMd, senyawa dalam ubi jalar dapat membantu mengontrol gula darah. Saat direbus, ubi mengandung indeks glikemik yang rendah sehingga tidak meningkatkan gula darah dengan cepat. Selain itu, penelitian menunjukkan, ubi dapat menurunkan kolesterol “jahat” yang dapat menurunkan risiko mengalami masalah jantung.
Menangani Obesitas
Ubi jalar yang dijadikan isian kolak dapat membantu menurunkan peradangan di tubuh dan menjaga sel-sel lemak agar tidak tumbuh. Ubi dapat membantu menurunkan berat badan.
RACHEL FARAHDIBA R | RINDI ARISKA
Pilihan Editor: Bupati Karawang Segel Tempat Hiburan yang Diam-diam Buka di Bulan Ramadan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini