Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Manfaat Olahraga Berjalan Kaki bagi Ibu Hamil

Dibandingkan dengan olahraga seperti bersepeda atau lainnya, berjalan kaki menjadi solusi yang aman dilakukan untuk ibu hamil.

9 Januari 2022 | 17.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi ibu hamil berdiri di antara pepohonan. unsplash.com/Ryan Franco

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Olahraga berjalan kaki merupakan aktivitas yang umum dilakukan oleh setiap manusia, tidak terkecuali oleh ibu hamil.

Dibandingkan dengan olahraga seperti bersepeda ataupun olahraga lainnya, berjalan kaki menjadi solusi yang aman dilakukan untuk ibu hamil.

Berdasarkan jurnal Walking for health during pregnancy: A literature review and considerations for future research (2018), bagi ibu hamil, jalan kaki terutama dengan langkah cepat, menurunkan risiko beberapa komplikasi, termasuk diabetes mellitus gestasional (GDM), Preeklamsia, dan penambahan berat badan gestasional yang berlebihan.

Dagfin Aune dalam jurnalnya Physical activity and the risk of preeclampsia: a systematic review and meta-analysis menjelaskan, berjalan kaki selama kehamilan dapat menurunkan resko GDM sebesar 20 persen selama awal hingga pertengahan kehamilan.

Lebih lanjut, berjalan kaki ketika hamil juga membuat konsentrasi glukosa lebih rendah setelah berjalan selama 25 hingga 40 menit dibandingkan untuk sebelum berjalan.

Olahraga berjalan kaki juga menekankan akan risiko kenaikan berat badan bagi ibu hamil. Berat badan ibu hamil akan turun jika melakukan olahraga berjalan kaki, adapun jarak yang dianjurkan untuk mencegah kenaikan berat badan yaitu 10.000 langkah per harinya. Dengan hal ini akan mengatasi kenaikan berat badan seberat 0,25 kg per harinya.

Tidak hanya untuk ibu hamil, manfaat berjalan kaki juga berimbas pada kesehatan bayi atau janin yang sedang dikandung. Salah satu efek yang cukup terlihat ketika ibu hamil melakukan olahraga berjalan kaki ketika hamil bagi sang janin adalah risiko kelahiran dengan overweight.

Berjalan selama kehamilan dapat mempengaruhi pertumbuhan post natal. Selanjutnya, berjalan selama akhir kehamilan dikaitkan dengan penurunan risiko beberapa hasil neonatal terkait berat lahir yang merugikan (termasuk makrosomia, distosia bahu, hipoglikemia, dan anomali kongenital).

Berdasarkan promkes.kemkes.go.id, olahraga berjalan kaki juga mampu memperlancar persalinan. Hal ini dikarenakan saat jalan kaki, seluruh otot panggul dan rahim akan menjadi lebih rileks, kondisi ini akan sangat membantu membuka jalan lahir, sehingga memungkinkan Ibu melahirkan secara normal dan pemulihan pasca persalinan juga menjadi lebih cepat.

GERIN RIO PRANATA
Baca : Latihan Jalan Kaki yang Dianjurkan Pakar selama Pandemi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus