Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Manfaat Selada dan Ubi Jalar bagi Ginjal

Selada dan ubi jalar termasuk makanan yang baik buat kesehatan ginjal. Tapi perhatikan juga hal berikut agar efeknya tidak sebaliknya.

17 September 2021 | 20.02 WIB

Ilustrasi ubi jalar berbumbu. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi ubi jalar berbumbu. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tak semua makanan berpengaruh baik untuk ginjal. Seiring waktu, ginjal akan kehilangan kemampuan untuk mengontrol keseimbangan natrium dan air. Mengurangi konsumsi natrium dalam pola makan akan membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi penumpukan cairan dalam tubuh yang umum terjadi pada penyakit ginjal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Bagi orang sehat, konsumsi makanan ini akan menjaga ginjal tetap sehat dan mengurangi risiko gangguan ginjal. Bagi penderita penyakit ginjal kronis, ada banyak makanan yang dapat dikonsumsi untuk membantu ginjal pulih lebih cepat. Berikut makanan yang perlu dikonsumsi untuk menjaga kesehatan ginjal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Paprika merah
Sayuran berwarna merah ini rendah potasium dan kaya vitamin A, C, B6, asam folat, dan serat. Paprika merah juga kaya likopen yang membantu mencegah kanker. Paprika dapat dikonsumsi langsung maupun diolah terlebih dulu.

Apel
Apel mengandung antiperadangan, serat, dan vitamin. Konsumsi apel secara rutin dapat menurunkan kolesterol. Selain itu, juga dapat mencegah sembelit dan menjaga ginjal tetap sehat.

buah apel (pixabay.com)

Kranberi
Buah ini sebagai obat alami untuk infeksi saluran kemih karena meningkatkan kadar asam urin sehingga bakteri tidak mudah berkembang.

Ikan
Konsumsi ikan setidaknya tiga kali seminggu dapat menurunkan kolesterol, mengurangi peradangan, dan mencegah kanker karena kaya omega-3 dan antioksidan.

Putih telur
Putih telur merupakan sumber protein ringan yang mudah diasimilasi oleh tubuh. Putih telur juga rendah kandungan kalium. Penyajian dengan merebus telur lebih baik karena lebih rendah lemak.

Ubi jalar
Serat ubi jalar lebih lambat terurai dan menghasilkan lebih sedikit insulin. Ubi jalar juga mengandung vitamin dan mineral seperti potasium, yang dapat membantu menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh. Namun, ubi jalar tinggi kalium atau potasium. Siapapun yang menderita gangguan ginjal harus membatasi konsumsi ubi jenis ini.

Sayuran berdaun gelap
Sayuran berdaun gelap, seperti bayam, kangkung, dan lobak adalah makanan pokok yang mengandung berbagai macam vitamin, serat, dan mineral. Banyak juga yang mengandung senyawa pelindung seperti antioksidan. Namun, makanan ini juga cenderung tinggi potasium sehingga mungkin tidak cocok untuk orang dengan diet terbatas atau menjalani cuci darah.

Ilustrasi wortel. Shutterstock

Wortel
Sayuran ini mengandung betakaroten dan rendah potasium. Tingkat potasium yang tepat membuat saraf dan otot dapat bekerja dengan baik. Terlalu banyak potasium dapat menumpuk di darah dan menyebabkan masalah jantung yang serius.

Beri
Beri berwarna gelap seperti stroberi, bluberi, dan arbei merupakan sumber nutrisi bermanfaat dan senyawa antioksidan. Buah ini dapat membantu melindungi sel-sel dalam tubuh dari kerusakan. Beri cenderung menjadi pilihan yang lebih baik daripada makanan manis lain ketika sedang ingin makanan manis.

Selada
Selada memiliki kadar potasium rendah. Tubuh membutuhkan potasium untuk membuat otot bekerja. Tetapi terlalu banyak potasium bisa berbahaya. Ketika ginjal tidak bekerja dengan baik, kadar potasium mungkin terlalu tinggi atau terlalu rendah. Kelebihan atau kekurangan potasium dapat menyebabkan kram otot, masalah cara jantung berdetak, dan kelemahan otot. Selada kaya antioksidan, vitamin, dan mineral yang membantu memperkuat ginjal, dan juga bermanfaat bagi pasien yang telah menjalani transplantasi. Namun, konsumsi makanan ini juga perlu dikonsultasikan ke dokter untuk menentukan takarannya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus