Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Masa Pubertas Ditandai Apa? Ini Ciri-Cirinya

Salah satu tanda dari pubertas pada perempuan dan laki-laki adalah pengeluaran cairan dari tubuh. Apa perbedaannya? Ini informasinya.

8 Desember 2024 | 21.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi orang tua bertengkar di depan anak-anak. betterparenting.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pubertas merupakan salah satu periode perkembangan tubuh yang dialami oleh manusia, dari masa kanak-kanak menuju remaja. Masa pubertas akan ditandai dengan berbagai perubahan, meliputi ciri fisik, emosi, kehidupan sosial, hingga cara berpikir yang dapat mempengaruhi kehidupan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melansir e-journal.poltek-kampar.ac.id, kata pubertas berasal dari bahasa Latin, yaitu pubes, yang berarti usia menuju kedewasaan. Kata pubertas digunakan untuk menunjukkan perubahan fisiologis dan psikologis pada manusia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pubertas juga dapat didefinisikan sebagai sebuah proses kematangan dan pertumbuhan yang terjadi saat organ-organ reproduksi mulai berfungsi dan ciri-ciri seks sekunder muncul. Lantas, masa pubertas ditandai dengan dihasilkan dan dikeluarkannya apa? 

Pengeluaran Cairan dari Tubuh saat Masa Pubertas

Mengutip laman Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIMPKB), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), masa pubertas ditandai dengan dihasilkan dan dikeluarkannya cairan dari tubuh. Pada perempuan akan terjadi menstruasi pertama (menarche), sedangkan laki-laki mengalami ejakulasi melalui mimpi basah. 

Menurut fkm.umj.ac.id, ketika memasuki masa pubertas, kelenjar kecil dalam otak yang disebut sebagai kelenjar pituitari, akan memproduksi dua hormon. Hormon yang dikeluarkan adalah hormon pertumbuhan dan hormon gonadotropin. Hormon gonadotropin akan memerintahkan organ reproduksi untuk menghasilkan hormon estrogen dan testosteron. 

Hormon estrogen dihasilkan oleh organ reproduksi perempuan yang salah satunya berfungsi untuk mengatur siklus menstruasi. Pada saat menstruasi, estrogen akan menebalkan lapisan dinding rahim dan mematangkan sel telur supaya siap dibuahi. Namun, ketika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan luruh dan dikeluarkan bersamaan dengan lapisan dinding rahim. 

Sementara hormon testosteron akan menyebabkan penis pada anak laki-laki tumbuh menjadi lebih besar. Hormon tersebut juga mengakibatkan alat reproduksi mulai menghasilkan sperma. Ketika kantung testis terlalu penuh dengan sperma, tubuh akan merespons dengan cara mengeluarkannya melalui proses ejakulasi alami atau mimpi basah. 

Ciri-Ciri Pubertas pada Perempuan

Berdasarkan jurnal.unds.ac.id, pubertas pada perempuan umumnya dimulai dengan rentang usia 8-12 tahun. Adapun tanda-tanda perubahan fisik yang dialami kaum hawa selama masa pubertas sebagai berikut:

-   Tubuh tumbuh semakin berat, kuat, dan tinggi.

-   Payudara semakin besar.

-   Alat reproduksi, seperti rahim, tuba fallopi, dan vagina mulai berkembang.

-   Pinggang, panggul, dan pantat mulai membesar.

-   Mulai tumbuh rambut di sekitar kaki, lengan, ketiak, dan kemaluan.

-   Mengalami keputihan.

-   Mengalami menstruasi.

-   Bertambahnya produksi keringat.

-   Kulit menjadi lebih berminyak. 

Sementara itu, perubahan emosional pada perempuan cenderung lebih ekspresif, seperti mudah menangis, gampang bercerita, dan merajuk. 

Anak perempuan yang memasuki masa pubertas biasanya juga lebih cemas, ragu, mengalami perubahan hati sangat cepat, hingga kurang percaya diri dengan penampilan. 

Ciri-Ciri Pubertas pada Laki-Laki

Kemudian, pubertas pada laki-laki biasanya terjadi pada usia 12-16 tahun. Berikut tanda-tanda perubahan fisiknya:

-   Tubuh semakin tinggi, kuat, dan berat.

-   Dada dan bahu semakin lebar dan bidang.

-   Tumbuh rambut di sekitar kaki, lengan, ketiak, dan kemaluan.

-   Tumbuh rambut di wajah, seperti kumis, jenggot, dan jambang.

-   Mengalami perubahan suara.

-   Tumbuh jakun di leher.

-   Penis dan testis semakin besar.

-   Mulai mengalami ejakulasi, terutama setelah mimpi basah. 

Adapun perubahan emosional pada laki-laki yang memasuki masa pubertas umumnya ditandai dengan lebih banyak berdiam diri, tetapi diekspresikan melalui aksi fisik, seperti membanting pintu, ke luar dari rumah, atau berhenti melakukan sesuatu. Anak laki laki biasanya juga menjadi labil dan lebih sensitif. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus