Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Mau Liburan dengan Mobil, Jangan Lupa Periksakan Kondisi Mata

Jangan lupa periksa mata buat yang mau liburan dengan kendaraan sendiri, siapa tahu Anda ada masalah penglihatan sehingga berbahaya saat berkendara.

17 Desember 2023 | 18.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga menjalani pemeriksaan mata saat pelaksanaan bakti kesehatan Polri Presisi untuk Negeri di Dinning Hall Jakabaring Sport City (JSC), Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan 9 November 2023. Bakti kesehatan yang diikuti 1.500 orang tersebut sebagai bentuk dukungan Polri dalam membantu masyarakat kurang mampu di Sumatera Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Buat yang ingin pergi liburan dengan kendaraan pribadi, jangan lupa periksa mata, siapa tahu Anda ada masalah penglihatan sehingga berbahaya saat mengemudi. Salah satunya adalah disfungsi penglihatan binokular (BVD). Apa itu?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dokter mata, gangguan ini tak hanya bisa menyebabkan kecemasan, tapi juga pusing, sulit membaca, pandangan buram, dan masih banyak lagi. BVD bisa menyebabkan pandangan tidak sinkron (misalignment) yang membuat kedua mata sulit bekerja sama dan melihat pada dua arah yang berbeda. Kondisi yang tak tampak di cermin ini mengirim sinyal yang membingungkan otak, bahkan jika kondisi mata sempurna tanpa minus atau plus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada bermacam gejala BVD, seperti:
-Mata sakit
-Penglihatan ganda
-Persepsi lemah
-Kecemasan
-Sering pusing
-Masalah keseimbangan
-Sulit berkonsentrasi
-Lelah saat membaca
-Menabrak tembok saat berjalan
-Mual
-Mata sering juling

Karena gejala yang sering tumpang tindih dengan kondisi kesehatan lain, pakar mengatakan penting untuk berkonsultasi ke dokter mata.

Penyebab BVD
Sebagian orang terlahir dengan BVD sementara yang lain mengalami seiring waktu, bisa karena masalah penglihatan sejak lahir atau karena usia. Otak terkoneksi dengan mata sejak kita lahir. Karena itu, bayi prematur atau yang pernah mendapat rangsangan visual yang layak di masa-masa awal kehidupan lebih mungkin mengalami BVD.

Gegar otak, stroke, cedera trauma otak, dan penyakit saraf seperti Parkinson juga bisa menyebabkan BVD, begitu juga infeksi seperti herpes zoster, menurut Dr. Rebecca Leenheer, pakar optalmologi anak dan juru bicara American Academy of Ophthalmology. Perubahan hormon saat menopause, kehamilan, dan penyakit tiroid juga bisa memicu BVD karena hormon mempengaruhi mata dan otot-otot yang mengontrolnya.

Bagaimana mengatasinya?
Karena banyak penyebabnya, tak ada perawatan khusus untuk BVD. Pengobatan paling umum adalah melengkapi kacamata dengan prisma yang membelokkan cahaya yang masuk agar kedua mata bisa melihat ke arah yang sama. Bisa juga dengan terapi untuk melatih kedua mata bekerja sama.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus