Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Mau Membiasakan Berolahraga Lari atau Berjalan, Tilik Lima Hal Ini

Aktivitas berjalan dan lari merupakan olahraga yang mudah dilakukan tanpa memerlukan alat tertentu

20 Desember 2021 | 07.55 WIB

Ilustrasi laki-laki dan wanita berlari bersama. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi laki-laki dan wanita berlari bersama. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas berjalan dan lari merupakan olahraga yang mudah dilakukan tanpa memerlukan alat tertentu. Olahraga ini hanya membutuhkan sepatu yang tepat untuk menunjang kenyamanan kaki saat melangkah. Soal kecepatan yang membedakan aktivitas ini, sehingga usia tertentu bisa menyesuaikan kebutuhan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut perbedaan olahraga lari dan berjalan: 

  • Kecepatan

Ketika berlari gerakan kaki akan lebih cepat dibandingkan berjalan. Kecepatan rata-rata olahraga lari biasanya 15 kilometer per jam. Sedangkan, kecepatan orang yang berjalan tak sampai 5 kilometer per jam. Ada pula aktivitas jalan cepat atau power walking, rata-rata kecepatan 8 kilometer per jam. Mengutip Healthline, aktivitas jalan cepat ayunan tangan bergerak pelan, lengan ditekuk sampai sudut 90 derajat. Saat berjalan sambil berfokus pengendalian gerak. Sebab, gerakan yang berlebihan cenderung memperlambat.

  • Tenaga

Perbedaan kecepatan dan gerakan orang yang berlari dan berjalan mempengaruhi tenaga. Saat berlari, tubuh membutuhkan dorongan dari gerakan tangan, lekukan lutut, dan langkah yang kuat untuk mendapat kecepatan yang diingikan. Tubuh membutuhkan tenaga yang cukup besar saat berlari.

  • Penggabungan gerak

Saat berlari kaki hanya sebentar saja saat berpijak. Kalau berjalan kaki akan berpijak lebih lama, karena tubuh bergerak tak terlalu cepat. Mengutip laman Asosiasi Pelatih Kebugaran Indonesia (APKI), ketika orang berlari memerlukan penggabungan gerak yang tepat untuk meminimalkan penggunaan energi. Teknik yang baik saat berlari dibentuk melalui latihan rutin. Otot pinggang, perut, kekuatan tungkai dan lengan bagian utama yang harus dilatih supaya bisa berlari secara optimal.

  • Sudut lutut

Sudut lari orang yang berlari, lutut akan menekuk dalam, sehingga terasa cukup lelah dibandingkan berjalan. Saat berjalan, lutut tak terlalu menekuk. Maka, gerakan berjalan tidak terlalu memberi beban terhadap lutut

  • Kalori yang terbakar

Ahli kardiologi Paul D. Thompson menjelaskan, salah satu perbedaan antara berlari dan berjalan adalah jumlah kalori yang terbakar. Berlari membakar kalori dua kali lipat, bahkan juga lebih kalau dibandingkan aktivitas berjalan. Jika tetap ingin berjalan, tapi menyamai pembakaran kalori seperti berlari, maka perlu menambah lama waktunya. Makin panjang waktu berjalan, maka bisa menyamai jumlah kalori yang terbakar seperti berlari. 

MAGHVIRA ARZAQ KARIMA 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus