Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Membuat Foto Bokeh dengan Mengatur Diafragma

Membuat foto yang bokeh atau latar belakang yang tajam , kadang menjadi persoalan dalam sebuah fotografi. Kuncinya ada di diagfragma.

5 November 2017 | 11.35 WIB

Anak Sekolah di Papua. Menggunakan lensa 200mm dan diafragma f/4 . Tempo/Rully Kesuma
Perbesar
Anak Sekolah di Papua. Menggunakan lensa 200mm dan diafragma f/4 . Tempo/Rully Kesuma

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sorang anak sekolah tersenyum dengan yang fokus tajam tapi latar belakangnya buram atau blur. Tekstur muka pada foto ini terlihat jelas hingga detil pori-pori kulitnya. Subjek foto langsung menjadi pusat perhatian, pandangan tidak terpecah pada keadaan sekeliling mau pun bentukan lain di latar belakang. Latar belakang yang buram membuat Point of interestnya menjadi kuat.

Dalam fotografi, hasil  foto dengan latar belakang yang buram itu biasa juga disebut dengan Bokeh.

Pada cerita yang berbeda,  seorang teman melakukan travelling ke Inggris ingin berfoto dengan latar belakang jam Big Ben. Karena tidak ingin hasilnya terlihat distorsi, ia memilih lensa tele untuk pengambilan gambarnya. Berharap mukanya terlihat cukup besar porsinya dengan tapi latar belakang terlihat jelas. Alih-alih Big Bennya terlihat jelas di latar belakang, malah terlihat samar.

Baca juga: Bukan Alexis, Tempat Serupa pun Ada Banyak di Dunia

Membuat foto yang bokeh atau latar belakang yang tajam , kadang menjadi persoalan bagi beberapa orang saat memotret. Ingin mendapatkan sebuah foto yang bagus, tapi hasilnya seringkali tidak sesuai dengan keinginan.  Salah satu penyebabnya adalah karena kurangnya pemahaman tentang fungsi atau tidak menggunakan fasilitas yang ada pada kamera.

Teknologi memudahkan penikmat fotografi dalam melakukan pemotretan. Tinggal pilih mode pencahayaan otomatis, tidak perlu repot menghitung pencahayaan, lalu tekan tombol, dijamin foto pasti jadi dengan pencahayaan yang bagus. Semua diatur oleh kamera. Tapi seringkali membuat kita kurang kreatif dalam membuat sebuah karya foto.

Model Tahlia Raji difoto dengan lensa 160mm dengan diafragma f/11. Bukaan yang kecil membuat latar belakang terlihat jelas. Tempo/Rully Kesuma
Nah untuk sedikiti kreatif, cobalah mengenal fungsi diagfragma pada kamera. Diafragma atau aperture merupakan salah satu bagian pengaturan pencahayaan pada kamera selain Shutter Speed (Kecepatan rana) dan ISO. Kombinasi yang seimbang antara difragma, shutter speed , dan ISO yang membuat foto yang tercipta tidak akan kelebihan cahaya (over exposure) atau kekurangan cahaya (under exposure).

Baca juga:'The Rooster Bar' John Grisham, Buku Terlaris di Amerika Serikat

Diafragma berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk mengenai sensor kamera. Angka angka pada diafgrama menunjukkan besarnya lubang cahaya terbuka pada lensa. Angka dimulai dari : 1.2, 1,4, 1.8, 2, 2,8, 4, 5.6, 8, 11, 16, 22, 32. Biasanya besarnya bisa disebut denga f/1.4 kalau bukaannya 1.4.

Semakin besar angka diafragma, semakin kecil lubang untuk memasukkan cahaya . Semakin kecil angkanya semakin besar lubang untuk menerima cahaya. Analoginya pada indera penglihatan kita. Jika mata melihat ke arah cahaya yang terang kita cenderung menyipitkan mata untuk mengurang cahaya yang masuk. Tapi jika kita melihat sebuah objek di tempat yang kurang cahaya atau gelap, kita dipaksa membelalakkan mata. Seperti itulah kira kira peran diafragma pada kamera.

Model Kusuma Wardhany di kawasan kota tua Jakarta. Menggunakan lensa 50 dengan diafragma f/16. Bukaan kecil membuat ruang tajam menjadi lebar. Tempo/Rully Kesuma
Selain mengatur banyaknya cahaya yang masuk, diagfragma menentukan ruang tajam subjek pemotretan. Kita bisa memilih seberapa buram latar belakang yang diinginkan atau seberapa lebar ruang tajam yang kita inginkan. Cara mudah mengoperasikan kamera untuk menentukan bokeh (buram) atau tidaknya latar belakang saat memotret adalah menggunakan Aperture Priority.

Fotografer bisa memilih besarnya bukaan diafragma, nanti shutter speed akan mengikuti secara otomatis. Pada kamera Canon ditandai huruf “AV” , pada kamera Nikon huruf “A”.

Nah jadi jika ingin memotret dengan latar belakang bokeh, coba gunakan diafragma dengan bukaan besar. Tapi jika ingin memperoleh foto dengan latar belakang yang tajam dan jelas, gunakan bukaan kecil.

RULLY KESUMA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus