Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mencicipi Bakwan Malang di Sabang yang Didatangi Ratu Maxima

Ken sudah diberitahu oleh pihak Go-Jek tentang rencana kedatangan Ratu Maxima.

14 Februari 2018 | 19.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
28_kuliner_bakso

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tak pernah terbayangkan ada keluarga kerajaan yang bakal mampir ke warung bakso Malang, tapi itulah yang terjadi ketika Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda datang ke Indonesia, Selasa, 13 Februari 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Warung bernama Bakwan Malang 23 itu terletak di Jalan H. Agus Salim, Jakarta Pusat, salah satu dari sederet tempat makan di area yang sering disebut Sabang itu. Warung yang interiornya bernuansa biru muda itu sudah berada di Sabang selama delapan tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemilik Bakwan Malang, Ken Kusuma, mengatakan semangkuk bakwan Malang yang berisi bakso goreng, bakso rebus, tahu, siomay, dan pangsit goreng itu seharga Rp15.000. Ada juga bakwan campur halus, tanpa bakso urat, dengan harga Rp13.000.

Kuahnya gurih, rasanya tak perlu menambahkan apa-apa lagi karena sudah enak di lidah. Tahun 2015, warung ini diperluas sehingga bisa memuat tujuh meja kayu panjang.

Tahun lalu, Ken mengalami musibah. Warungnya terbakar, begitu juga dengan beberapa kios di sampingnya. Musibah itu membuat penjualan menurun karena warung itu sempat tidak berjualan selama beberapa waktu. “Sebelum kebakaran, omset bisa sampai Rp3-5 juta sehari,” kata dia ketika dikunjungi di warungnya.

Upaya meningkatkan penjualan dilancarkan dengan menjadi partner layanan Go-Food dari Go-Jek. “Saya dengar-dengar dari luar, yang ikut Go-Food langsung meningkat,” ujar Ken. Hasilnya, penjualannya meningkat 30-40 persen.

Sebelumnya, Ken sudah diberitahu oleh pihak Go-Jek tentang rencana kedatangan Ratu Maxima, utusan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Advokasi Keuangan untuk Inklusi Keuangan (UNSGSA).

Mereka berbincang tentang bagaimana cara kerja Go-Food dan apa manfaatnya bagi restoran yang masuk ke dalam daftar Go-Food. “Pesanan Go-Food tidak tentu sih, kadang satu sehari, pernah paling banyak sepuluh sehari,” kata Ken.

Salah satu manfaat yang dirasakan Ken adalah memperluas promosi. Aplikasi itu membuat orang-orang di luar area Sabang jadi tahu keberadaan warungnya.

ANTARA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus