Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kabar buruk datang dari pesinetron Aulia Farhan. Pria yang lebih akrab dengan nama panggung Farhan Petterson itu ditangkap polisi lantaran positif menggunakan ekstasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengatakan penangkapan dilakukan setelah hasil tes urin keluar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Iya (hasil tes urine Aulia positif amfetamin). Amfetamin itu ekstasi,” katanya di Polda Metro Jaya Jakarta Selatan pada Kamis, 20 Februari 2020.
Melansir dari situs Medical News Today, amfetamin adalah stimulator yang kuat untuk sistem saraf pusat. Obat ini digunakan untuk mengobati beberapa kondisi medis, misalnya attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), narkolepsi, hingga depresi. Sayangnya, obat ini sangat adiktif sehingga tak heran jika sering digunakan di luar konteks medis.
Saat digunakan tanpa resep dokter, amfetamin umumnya diharapkan dapat meningkatkan libido, kesadaran, kontrol kognitif, kemampuan bersosialisasi, dan memicu euforia. Obat ini juga diyakini bisa meningkatkan kekuatan otot dan mengurangi kelelahan.
Meski demikian, belum ada penelitian yang membuktikan penggunaan baik dari amfetamin di luar konteks medis itu. Adapun, beberapa dampak negatif yang justru bisa diterima oleh penggunanya, terlebih tanpa panduan tenaga medis, termasuk psikosis dan delusi, perasaan paranoia, masalah kardiovaskular, termasuk stroke, pengurangan kemampuan kognitif, hingga kerusakan otot.
Pada anak-anak dan remaja, penyalahgunaan amfetamin sangat berisiko menyebabkan kematian mendadak. Untuk itu, bijaklah sebelum mengonsumsi sesuatu. Konsultasikan pada dokter dan para tenaga kesehatan sebelum menggunakan obat apapun.