Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Mengenal Gagal Jantung Hana Kirana

Kondisi yang memicu gagal jantung mengakibatkan fungsi organ vital itu tak dapat dikembalikan seperti semula maupun dimodifikasi seperti saat jantung.

4 November 2021 | 21.33 WIB

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Perbesar
ilustrasi jantung (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemain sinetron Suara Hati Istri, Hanna Kirana meninggal akibat gagal jantung pada 2 November 2021. Di usianya yang masih belia, 18 tahun, Hanna membuktikan bahwa masalah jantung bukan hanya bisa terjadi pada orang lanjut usia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Gagal jantung kerap disalahkan artikan sebagai penyakit jantung. Berdasarkan penjelasan dari laman emc.id, gagal jantung atau heart failure merupakan kondisi saat jantung tidak berfungsi dengan baik. Normalnya jantung memompa darah dan dialirkan ke seluruh tubuh.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Seseorang yang mengalami gagal jantung aliran darah dari jantung ke seluruh tubuh cenderung lambat dan bilik jantung menjadi kaku dan menebal.” Demikian bagian dari artikel yang dipublikasikan 7 November 2019. Akibatnya otot jantung melemah dan tidak bekerja secara efektif. 

Dokter spesialis jantung, Noviadi Widiawanto dalam laman rumahsakit.unair.ac.id, menyatakan bahwa gagal jantung juga disebut dengan gagal jantung kongestif. “Gagal jantung kongestif terjadi karena otot jantung tidak dapat memompa darah sebagaimana mestinya atau dapat juga terjadi karena kegagalan pengisian darah pada jantung.”  

Beberapa kondisi jantung yang dapat menyebabkan gagal jantung di antaranya, penyempitan pembuluh darah koroner atau jantung koroner dan hipertensi. Disebutkan Noviandi, hipertensi menyebabkan otot jantung terlalu kaku sehingga mengganggu pengisian darah ke jantung.

Selain itu, kondisi patologis pada jantung seperti kelainan pada katup jantung, penyakit jantung bawaan, atau kelainan lain pada jantung juga dapat menjadi penyebab terjadinya gagal jantung.  

Noviandi mengatakan untuk mencegah gagal jantung dapat dilakukan dengan mengendalikan kondisi yang menyebabkan gagal jantung seperti penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes, dan obesitas. Selain itu kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan pola makan tidak sehat dapat memperparah risiko gagal jantung.

Laman resmi Rumah Sakit Universitas Airlangga itu juga menulis bahwa kondisi yang memicu gagal jantung mengakibatkan fungsi organ vital itu tidak dapat dikembalikan seperti semula maupun dimodifikasi seperti saat jantung sehat. Tapi terdapat pengobatan untuk mengurangi gejala gagal jantung. 

"Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat menjadi salah satu cara untuk mengurangi gejala dan risiko gagal jantung dan penyakit jantung lainnya." 

Perubahan gaya hidup lebih positif seperti berolah raga, mengurangi konsumsi garam, menghindari stres, mengurangi berat badan yang berlebihan dan lain-lain diharapkan mampu menjauhkan kemungkinan munculnya penyakit-penyakit kardiovaskuler. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus