Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis jantung dan pembuluh darah Leonardo Paskah Suciadi mengatakan gagal jantung merupakan kondisi serius dan harus dideteksi sejak dini agar dapat meminimalisir faktor risiko. Ia mengatakan gagal jantung perlu ditangani secara khusus dan serius.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penyebab gagal jantung dapat berasal dari berbagai macam penyakit jantung. Penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol merupakan penyebab yang paling sering ditemui.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Selain itu, berbagai penyebab, antara lain penyakit jantung katup, kelainan jantung bawaan yang tidak dikoreksi, kelainan otot jantung spesifik (kardiomiopati), penyakit metabolik (kencing manis), atau gangguan hormon tiroid,” kata Paskah.
Penyebab lain gagal jantung antara lain kegemukan, anemia, kelainan genetik, penyakit ginjal kronis, penyakit paru kronis, kencaduan alkohol, infeksi atau peradangan jantung (miokarditis), efek toksik dari obat-obatan (pascakemoterapi atau radioterapi kanker), dan kelainan otot jantung yang terkait kehamilan.
Gejala dan faktor risiko
Paskah mengatakan gejala gagal jantung adalah sesak napas yang memberat seiring berjalannya waktu, terutama jika sedang beraktivitas atau berbaring telentang. Seringkali penderita membutuhkan ganjalan beberapa bantalan kepala saat posisi tidur agar dada tidak terasa sesak.
Selain itu, penderita akan lebih cepat merasa lelah dan tidak bertenaga saat beraktivitas, adanya pembengkakan di kedua tungkai, perut begah dan membesar yang disertai mual dan penurunan nafsu makan, mudah berdebar atau gerak nadi yang cepat, mudah pingsan, dan mengalami batuk saat tidur malam atau berbaring terlentang.
Sayangnya, gejala-gejala tersebut terkadang tidak terjadi pada pasien gagal jantung stadium awal atau berusia lanjut yang sudah kurang aktif bergerak. Oleh sebab itu, Paskah menyarankan pasien gagal jantung segera melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengetahui kondisinya.
Ia juga menjelaskan orang dengan faktor risiko gagal jantung untuk melakukan pemeriksaan kesehatan agar gagal jantung dapat diminimalisir lebih dini jika telah terdeteksi. Beberapa orang dengan faktor risiko gagal jantung yakni penderita dengan penyakit jantung koroner atau riwayat serangan jantung/tindakan intervensi koroner (pasang ring jantung)/operasi bedah jantung (bypass), penderita hipertensi kronis (khususnya yang tidak terkontrol), penderita kencing manis lama atau yang tidak terkontrol, kegemukan, penyakit ginjal kronis stadium lanjut, dan beberapa kondisi lain.
Pilihan Editor: Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Anak yang Perlu Diperhatikan