Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Mengenal Pankreatitis, Peradangan pada Pankreas

Pankreatitis merupakan kondisi terjadinya peradangan pada pankreas. Terdapat dua jenis pankreatitis, yakni akut dan kronis.

20 Agustus 2022 | 07.03 WIB

Aksi Avicii saat tampil di festival musik Summerburst di stadion Ullevi di Gothenburg, Swedia, 30 Mei 2015. Musikus bernama Tim Bergling ini mengakui telah menderita masalah kesehatan selama beberapa tahun terakhir, termasuk pankreatitis akut. REUTERS
Perbesar
Aksi Avicii saat tampil di festival musik Summerburst di stadion Ullevi di Gothenburg, Swedia, 30 Mei 2015. Musikus bernama Tim Bergling ini mengakui telah menderita masalah kesehatan selama beberapa tahun terakhir, termasuk pankreatitis akut. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pankreatitis merupakan kondisi terjadinya peradangan pada pankreas. Mengutip Cleveland Clinic, ketika pankreas meradang, enzim pencernaan yang kuat dapat merusak jaringannya. Pankreas yang meradang juga dapat menyebabkan pelepasan sel-sel inflamasi dan racun yang dapat membahayakan paru-paru, ginjal, dan jantung. Terdapat dua jenis pankreatitis, yakni akut dan kronis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pankreatitis akut

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pankreatitis akut seringkali terjadi secara mendadak. Peradangan biasanya hilang dalam beberapa hari setelah perawatan dimulai, tetapi sejumlah kasus mengharuskan pengidap menjalani perawatan di rumah sakit.

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, diperkirakan ada 275.000 orang dirawat di rumah sakit karena pankreatitis akut setiap tahunnya di Amerika Serikat.

Pankreatitis akut umumnya lebih banyak terjadi pada orang dewasa dibandingkan anak-anak. Batu empedu adalah penyebab utamanya. Kondisi ini juga dapat berkembang menjadi pankreatitis kronis, terutama jika merokok atau mengonsumsi alkohol secara berlebihan.

Pankreatitis kronis

Pankreatitis kronis adalah peradangan pankreas yang muncul kembali secara konsisten atau terjadi dalam jangka waktu yang lama. Pengidap pankreatitis kronis bisa mengalami kerusakan permanen pada pankreas dan komplikasi lainnya.

Pankreatitis dapat merusak sel-sel yang memproduksi insulin, yakni hormon yang dilepaskan pankreas untuk mengatur jumlah gula dalam darah. Ini dapat merusak sel-sel tersebut yang menyebabkan diabetes pada sekitar 45 persen orang dengan pankreatitis kronis.

Penggunaan alkohol berat jangka panjang dapat menyebabkan pankreatitis pada orang dewasa. Penyakit autoimun dan genetik, seperti cystic fibrosis, juga dapat menyebabkan pankreatitis kronis pada beberapa orang.

Penanganan dan pengobatan

Mengutip Healthline, pengobatan untuk pankreatitis akut atau kronis umumnya melibatkan asupan cairan dan nutrisi yang dirancang khusus secara intravena (IV) atau melalui tabung yang mengalir dari hidung langsung ke perut. Ini disebut selang makanan nasogastrik.

Pengidap mungkin juga menerima enzim pencernaan buatan untuk pankreatitis kronis jika pankreas tidak cukup memproduksinya. Operasi bisa jadi perlu dilakukan jika perawatan lain tidak berhasil. Jika dokter mendiagnosis adanya batu empedu, operasi untuk mengangkat kantong empedu dapat membantu. Pembedahan juga dapat mengangkat bagian pankreas yang terasa sakit.

HATTA MUARABAGJA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus